MERCUSUAR.CO – Pemerintah daerah di seluruh Indonesia terus meningkatkan upaya dalam pengelolaan dan pengurangan sampah sebagai respons terhadap permasalahan lingkungan yang semakin mendesak. Diskusi yang diselenggarakan oleh majalah Tempo dengan tema ‘Pengelolaan Sampah dan Energi Terbarukan’ menjadi wadah bagi perwakilan daerah untuk memaparkan berbagai masalah dan solusi yang telah diterapkan dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, mengungkapkan bahwa produksi sampah di wilayahnya mencapai 2.700 ton per hari, dengan 64,25 persen di antaranya berhasil dikelola. NTB telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk pembangunan berbagai fasilitas pengelolaan sampah seperti incenerator, pabrik pyrolisis, dan bank sampah, sebagai langkah konkret dalam menangani persoalan sampah.
Di sisi lain, Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, telah mengeluarkan kebijakan yang meliputi berbagai aspek dalam pengelolaan sampah, termasuk pengurangan penggunaan plastik dan program penanaman pohon sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan sampah, sambil menyampaikan strategi pengurangan sampah melalui uji coba budidaya Maggot yang berhasil mengurangi sampah organik dan anorganik hingga 40 hingga 70 persen.
Sementara itu, Senior Consul Executive Waste4Change, Lathifah Awliya Mashudi, menyoroti tantangan sistem ekonomi linear yang masih dominan di Indonesia, yang berkontribusi pada penumpukan sampah. Dengan data menunjukkan bahwa sebagian besar sampah di Indonesia masih belum terkelola dengan baik.
Diskusi ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat daerah lainnya, termasuk Wakil Wali Kota Banjarmasin, Bupati Sumenep, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, yang semua turut berperan aktif dalam menyusun strategi dan kebijakan untuk pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Melalui kerjasama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan upaya pengelolaan dan pengurangan sampah ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.