MERCUSUAR.CO, Sleman – Proyek pelebaran Jalan Gito-Gati Sleman sudah berjalan sejak 22 Maret lalu. Kegiatan dengan nilai pagu anggaran Rp 10,3 miliar itu ditargetkan selesai pada akhir Juli mendatang.
Peningkatan fisik jalan sepanjang 1 kilometer ini menjadi kewenangan Pemda DIY. Semula, kegiatan itu dijadwalkan pada tahun 2020 namun tertunda lantaran refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY Bambang Sugaib menjelaskan, pelebaran Jalan Gito-Gati yang terlaksana tahun ini sepanjang 1 kilometer mulai dari simpang empat Denggung hingga perempatan Masjid Suciati.
“Kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, dan sudah sejak lama tidak mendapat penanganan. Sehingga di tahun ini menjadi prioritas melalui Dana Alokasi Khusus,” katanya, di sela peninjauan proyek bersama Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Selasa, 30 Maret 2021.
Meski dilebarkan, program fisik itu tidak sampai menerjang lahan milik warga. Lahan milik pemerintah yang ada, cukup untuk pelebaran sehingga tidak ada lahan warga yang diganti untung. Hanya saja, proyek ini memakan belasan pohon ukuran besar yang tumbuh di sepanjang ruas Jalan Gito-Gati.
“Pohon yang dipotong, nantinya akan diganti dengan tanaman yang direkomendasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Sleman,” ujar Bambang.
Pengerjaan kegiatan ini meliputi peningkatan dan pelebaran ruas jalan yang semula lebar 9 meter menjadi 11 meter, serta dibuat drainase di bagian kanan dan kirinya. Kemudian sisi Jembatan Denggung hingga sebelah timur Masjid Suciati akan dilebarkan menjadi 9 meter dari awalnya 7 meter.
Selama penggarapan proyek, ruas Jalan Gito-Gati tidak ditutup secara penuh melainkan situasional.
Saat peninjauan, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berharap proyek dapat berjalan sesuai rencana tepat waktu dan tepat mutu. “Jalan dengan dimensi yang lebih lebar nantinya dapat menunjang kelancaran lalu lintas. Perlu juga dipasang lampu penerangan yang memadai,” kata Kustini.
Menurutnya, Pemkab Sleman mendukung penuh kegiatan tersebut. Harapannya dengan akses transportasi yang lancar, roda perekonomian masyarakat juga dapat berputar.