MERCUSUAR.CO, Purworejo – Diduga akibat tergencet alat berat ekskavator, seorang pekerja Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendung Bener di Kabupaten Purworejo tewas. Peristiwa tersebut terjadi saat pekerja tengah melakukan pekerjaannya di area proyek pembangunan Bendung Bener, Sabtu (6/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban diketahui merupakan seorang pria bernama Saeful, warga Desa Redin Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Ia merupakan tenaga harian yang bekerja pada salah satu kontraktor pembangunan Bendung Bener, PT Brantas Abipraya.
PPK proyek Bendung Bener, M Yushar Yahya, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kecelakaan kerja terjadi di area pembangunan Bendungan Bener yang dikelola oleh PT Brantas Abipraya saat alat berat PC 200 berangkat dari gudang peralatan menuju lokasi jalan akses di STA 0+425. “Saat itu, korban sedang melakukan pemasangan ban sebagai bantalan track (roda ekskavator),” ungkapnya, saat dihubungi Senin (8/11).
Pekerja melakukan pemasangan ban di samping depan kiri track excavator. Tiba-tiba excavator tergelincir dan korban terpeleset karena struktur jalan yang menurun. Selanjutnya track excavator mengenai korban hingga tergencet di track dan dinding pengaman jalan akses.
“Kami sangat berduka dan prihatin dengan peristiwa ini. Evaluasi pastinya akan kami lalukan segera, khususnya K3 proyek agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Yushar.
Kepala Desa Redin, Indro Waluyo, membenarkan bahwa korban merupakan warganya. Jenazah korban selanjutnya dimakamkan di pemakanan desa setempat pada Minggu (7/11).
“Jenazah dimakamkan siang ini di pemakaman desa,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Abdullah, Anggota DPRD Kabupaten Purworejo yang menjadi pendamping warga terdampak bendungan tertinggi di Indonesia itu mengingatkan agar keamanan pekerja ditingkatkan.
“Safety atau keamanan pekerja agar ditingkatkan supaya keselamatanya lebih terjamin agar tak memakan korban. Kejadian ini mesti menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terlebih pada musim hujan yang ekstrim. Kita semua berduka atas musibah ini dan semoga tak ada lagi korban berikutnya,” tandas Abdullah.