MERCUSUAR.CO, Kebumen – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kebumen berupaya terus memperbaiki mutu organisasi.
Salah satunya melalui program Tahsinul Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) yang telah di-launching Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH.
Sebagai tidak lanjut, PCNU Kebumen akan mengadakan penilaian ‘akreditasi’ terhadap 26 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Kebumen mulai dari 22-26 September 2021.
Tim penilai atau asessor berasal dari para akademisi IAINU dan UMNU serta pengurus PCNU Kebumen.
Tim asessor ini diambil sumpahnya di Rumah Makan Sop Ari 2 Jalan Lingkar Selatan Kebumen, Senin 20 September 2021.
Kegiatan diikuti Ketua Tim Asessor Dr Imam Satibi dan 21 orang tim penilai Tahsinul Jam’iyyah NU Kebumen.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Drs Dawamuddin Masdar MAg menjelaskan bahwa penilaian ini bertujuan untuk perbaikan organisasi mulai dari tingkat wakil cabang hingga ranting.
Dengan begitu MWC di tingkat kecamatan akan lebih terorganisir dan rapi dalam administrasi, di mana aspek yang dinilai adalah aspek administratif.
Mulai dari surat keputusan pengurus ranting NU, apakah kepengurusan badan otonom di tingkat ranting sudah terbentuk atau belum, Unit Pengumpul Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZIZNU) hingga tingkat ranting.
Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan di tingkat MWC, sehingga nantinya memiliki output yang baik dan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi organisasi.
“Taruhlah misalnya beberapa cabang di Jawa Tengah ini untuk ukuran sukses organisasi adalah suksesnya koin NU. Di Kebumen ini ada beberapa ranting dan kecamatan yang sudah jalan, tinggal dioptimalkan,” ujarnya seraya menyebutkan bagi kepengurusan MWC yang dinyatakan unggul mendapatkan hadiah berupa sepeda motor.
Ketua Tim Asessor Dr Imam Satibi menambahkan bahwa tim asessor telah disumpah untuk memberikan penilaian secara obyektif dan independen.
Adapun aspek yang dinilai sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) yakni komponen yang menjadi syarat mutlak organisasi, komponen penunjang organisasi serta kinerja.
“Adapun hasil penilaian akan disidangkan di majelis secara terbuka kemudian diperingkat dan akan dipublikasikan. Tahsinul Jam’iyah ini seperti akreditasi, untuk MWC ada yang akan mendapatkan peringkat unggul, baik sekali, baik dan tidak terakreditasi. Ini sudah kami susun standarisasinya,” ujar Imam Satibi.