Partisipasi Pemilih di Salatiga Turun 9%, Ini Alasannya

Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani (tengah) saat menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba HUT Korpri. (Dok.Pemkot Salatiga)
Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani (tengah) saat menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba HUT Korpri. (Dok.Pemkot Salatiga)

Salatiga, Mercusuar.co – Tingkat partisipasi masyarakat Kota Salatiga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mengalami penurunan.

Jika dalam Pemilu Presiden dan Legislatif pada Februari lalu sebesar 89%, dalam Pilkada ini menjadi 80 %.

Bacaan Lainnya

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, salah satu faktor tingkat partisipasi turun, adalah di waktu yang bersamaan, anak anak sedang melaksanakan ujian PAS.

“Sehingga banyak pemilih pemula yang  tidak bisa pulang dari luar kota, yang kuliah tidak bisa pulang,” ungkapnya usai menjadi Pembina Upacara Hari Korpri  ke-53 di Lapangan Pancasila, Jumat (29/11).

Namun, katanya, hal ini menjadi PR, bagaimana pendidikan politik ini harus terus jalankan. “Sehingga lima tahun lagi partisipasinya akan lebih bagus lagi,” jelasnya.

Dia menegaskan, pelaksanaan Pilkada pada tanggal 27 November 2024 di Kota Salatiga berjalan dengan baik dan lancar. Sampai saat ini juga belum ada laporan ketidaknetralan ASN termasuk guru, dalam pelaksanaan Pilkada tersebut.

“Alhamdulillah pelaksanaan Pilkada 27 November 2024 kemarin berjalan dengan lancar. Sampai saat ini, Saya belum mendapatkan laporan ketidaknetralan ASN termasuk guru. Padahal guru ini biasanya yang paling rentan. Tidak ada indikasi terkait keberpihakan guru dan ASN kepada salah satu paslon yang ada,” kata Yasip

Melihat perkembangan usai pelaksanan Pilkada, Yasip juga mendengar adanya salah satu paslon yang menyatakan kemenangan meskipun belum ada pernyataan resmi dari KPU.

“Kalau menyatakan sendiri ya tidak apa-apa. Namun kita tetap menunggu rapat pleno dari KPU Kota Salatiga, rekap hasil resminya dari KPU,” jelasnya.

Dan setelah itu, tentunya acara Pilkada di Salatiga sudah selesai dan kita kembali ke aktivitas normal, dan semua akan lakukan rekonsiliasi. Menang kalah adalah hal yang biasa, namun akan ada pemenangnya, karena ini adalah kompetisi.

“Saya harap, semua bisa menerima hasilnya dengan legawa, apabila keberatan bisa melalui jalur- jalur yang sudah ada dan ditentukan. Masyarakat juga harus jaga kondusifitas dan kembali ke aktifitas normal lagi,” tandasnya.

Pos terkait