MERCUSUAR.CO, Bogor – Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, Pangdam Jaya, mengungkapkan bahwa kebakaran yang disertai ledakan di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya disebabkan oleh gesekan pada amunisi yang telah kedaluwarsa. Menurutnya, ledakan gudang diduga akibat proses kimia pada amunisi yang telah kadaluarsa.
“Dilaporkan ledakannya terjadi di gudang penyimpanan amunisi yang sudah kedaluwarsa,” ujar Hasan.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan bahwa total amunisi yang meledak dalam kejadian kebakaran di Ciangsana sebanyak 65 ton. Amunisi tersebut terdiri dari Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) yang berasal dari beberapa satuan di Kodam Jaya.
“Amunisi yang sudah kedaluwarsa itu dikembalikan ke Kodam Jaya untuk diperiksa ulang, diverifikasi, dan akhirnya dibuang,” kata Agus.
Agus belum bisa merinci total kerugian negara akibat kebakaran dan ledakan tersebut, namun ia memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi telah dilakukan setelah ledakan terjadi.
“Sudah kami sampaikan bahwa api di Gudmurah Kodam Jaya sudah dapat dipadamkan sejak Minggu pukul 03.45 WIB,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan bahwa gudang amunisi telah beroperasi sejak tahun 1987. Meskipun pada awalnya gudang itu berada jauh dari pemukiman, seiring berjalannya waktu, banyak rumah penduduk yang mendekat.
“Kami dari zaman dulu sudah ada di sini. Tapi dengan kondisi itu, nanti kami akan melakukan evaluasi lagi,” ujar Maruli.