Tidak berhenti di situ, almarhum Muhdlorun terus mengembangkan sayap melalui kerjasama dengan PT Taman Delta, Semarang, dari tahun 2000 hingga 2014, dengan pengiriman kopi mencapai 15 hingga 20 ton per minggu.
Pada tahun 2017, diusianya yang 77 tahun, Mundlorun menghembuskan nafas terakhir, lalu perjuangan ini dilanjutkan oleh anaknya, Muhammad Sukron, dibantu oleh adiknya, Ikhlas, dalam pengembangan usaha kopi.
Sebelum itu, pada tahun 2013, Mundlorun sudah mulai mengajari anaknya tentang pengelolaan kopi. Dengan modal awal 3 juta yang diberikan oleh ayahnya, Sukron belajar mengelola produksi kopi.
Kemudian pada tahun 2020, selama masa pandemi COVID-19, meskipun minat terhadap kopi mengalami penurunan, produksi kopi tetap dapat bertahan melalui kepercayaan dan komunikasi yang baik dengan para petani. Mereka tetap membeli hasil panen petani, sehingga pohon kopi yang telah ditanam dapat terus dikelola dan dirawat.
“Pas covid harga kopi turun drastis yang tadinya kita ambil biji basah di angka Rp. 9.000 turun menjadi Rp. 4.000, sebagai apresiasi terhadap petani agar tetap merawat pohon kopinya,” jelasnya.
Meskipun pada masa itu mengalami penurunan hasil produksi, termasuk kegagalan panen dan persaingan dalam pengolahan kopi yang semakin meningkat. Sukron tidak menyerah, lewat semangat dan kecintaannya terhadap kopi, membuatnya semakin kreatif dengan tak hanya mengolah kopi. Namun, memproduksi mesin pengolahan kopi sendiri, seperti mesin penggorengan dan mesin pengupasan.
“Sekarang sudah tidak jual biji basah tapi jual greenbean (biji kopi), dan bubuk. Selain itu juga bikin mesin produksi sendiri,” ungkap Sukron.
Potensi kopi di Wonosobo tidak hanya menciptakan persaingan antara pengusaha kopi, mulai dari prosesor hingga barista, tetapi malah menjadi pendorong semangat bagi para petani untuk menanam kopi. Pasar kopi semakin berkembang, bukan sebagai saingan, melainkan sebagai motivasi bagi petani.
“Harapannya sih terus didukung dan disupport, dan seluruh pengolah kopi semakin solid apalagi untuk mengenalkan produk kopi Wonosobo ke kancah nasional maupun internasional,” jelasnya
Lebih lanjut, diharapkan pemerintah dapat lebih aktif dalam pemasaran dan branding kopi Wonosobo agar lebih dikenal secara luas. Keberlanjutan dan kesolidan dari seluruh pengelola kopi di Wonosobo menjadi kunci untuk meningkatkan popularitas kopi daerah ini.