Nitrogen Cair Tak Direkomendasikan Untuk Makanan

Ciki
Nitrogen

Mercusuar.co Wonosobo – Dinas Kesehatan bersama Satpol PP memberi edukasi terhadap penjual ciki kebul. Nitrogen cair tak direkomendasikan digunakan pada makanan cepat saji, dalam hal ini ciki kebul. Pedagang ciki kebul kooperatif saat diberi arahan soal bahayanya ciki kebul.

Kasie Farmakes Dinas Kesehatan Wonosobo Sutriatmoko menjelaskan, berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan, pihaknya melakukan pengawasan produk nitrogen cair pada makanan cepat saji. Maka dari itu pihaknya melakukan mitigasi ke lapangan untuk mencari pedagang ciki bernitrogen, atau yang disebut dengan ciki kebul.

Sutriatmoko menjelaskan, pada dasarnya nitrogen kalau food grade fungsinya adalah bahan penolong proses pembuatan makanan dan pendingin atau menurunkan suhu makanan dan proses pengemasan. Hanya saja, tak direkomendasikan untuk makanan cepat saji.

“Karena sifat nitrogen dalam bentuk cair atau padat suhunya ekstrim yakni minus 212 derajat celcius. Kalau suhu itu bersentuhan dengan kulit dia akan menyebabkan sakit yang disebabkan oleh perbedaan suhu ekstrim. Dan karena suhunya ekstrim, berpotensi membuat kulit melepuh,” jelas Satriatmoko pada saat inspeksi di kawasan Pujasera Rita Pasaraya, Rabu (18/1).

Sifat nitrogen berikutnya, lanjut Satriatmoko, ketika dari cair berubah menjadi gas, terjadi perubahan volume 1:700 kali lipat. “Bahayanya kalau nitrogen cair ditemukan termakan dan masuk lambung begitu membentuk gas volumenya sekian, maka tubuh akan kembung. Bisa juga menyebabkan sariawan, radang tenggorokan atau lidah terasa terbakar,” jelas dia.

Pada saat yang sama, Kasatpol PP Sumekto Hendro mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dalam memberi edukasi kepada penjual ciki kebul. Dia menilai pedagang terbilang kooperatif ketika diberi masukan dan edukasi.

Di Wonosobo, kata Sumekto, baru ditemukan satu penjual ciki kebul. Namun pada hari-hari tertentu yang mengundang banyak massa, biasanya berjamur pedagang jajanan kekinian ini yang kebanyakan dari luar kota.

“Temuan sudah ada yang lidahnya melepuh. Ini juga penjual akan langsung memberi tahu atasannya, sebab dia hanya jaga saja pemiliknya di luar kota. Fungsi kami juga untuk perlindungan dan linmas, jadi kami akan terus pantau terkait ciki kebul ini. Dan kami imbau untuk alih jualan makanan lain,” kata Sumekto.

Penjual ciki kebul, Fauzan (30) menyebutkan pihaknya sudah tiga tahun berdagang di kawasan tersebut. Dalam satu cup ciki kebul dijual dengan harga Rp25 ribu. Tabung nitrogen didapat dari Cilacap, dan bisa isi ulang lagi sekitar 15 hari bila ciki kebul laku 20 cup per hari.

“Biasanya sehari kami bisa menjual 10 cup, tapi karena ada isu ini sehari paling laku 5. Kami akan mengikuti instruksi dari Dinkes. Nanti kami akan komunikasikan dengan atasan, untuk ganti berjualan makanan jenis lain,” tutup Fauzan.

Pos terkait