MERCUSUAR.CO – Sejarah tentang terbentuknya Kota Wonosobo tak lepas dari peran Raden Joko Dukuh, atau yang lebih di kenal dengan sebutan Ki Ageng Wanusaba. Dia berasal Kerajaan Mataram yang lahir sekitar tahun 1485 di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.
Ki Ageng Wanusaba merupakan cucu dari Prabu Brawijaya V dan putra dari Raden Bondan Kejawan. Dia melakukan perjalanan ke Wonosobo atas dasar ingin mencari ketenangan karena runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Selain mencari ketenangan, Ki Ageng Wanusaba juga menyebarkan ajaran Islam dan membuka lahan pertanian yang berhasil dilestarikan oleh warga Dukuh Wanusaba, Desa Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo hingga sekarang.
Menurut Supono juru kunci Makam Ki Ageng Wanusaba, dia menjelaskan Ki Ageng Wanusaba menyebarkan ajaran Islam pada abad ke 14 Masehi. Selama dia berada di Dukuh Wanusaba, dia juga menyebarkan warisan budaya seperti Tari Doger dan Tari Tayub.
Supono juga menceritakan sebelumnya, para warga sekitar hanya mengetahui letak Makam Ki Ageng Wanusaba, namun tidak mengetahui tentang asal muasal sejarah Ki Ageng Wanusaba.
Supono telah mengabdikan dirinya sebagai juru kunci makam selama 9 tahun di mulai dari tahun 2015 hingga sekarang. Selama pengabdiannya dia telah melakukan penelusuran terkait asal muasal Ki Ageng Wanusaba hingga ke Keraton Jogjakarta. Supono menghabiskan waktu sekitar 7 tahun untuk melakukan penelusuran tersebut.
Peziarah makam tak hanya dari warga sekitar saja, menurut penjelasannya, para peziarah juga datang dari berbagai daerah di Indonesia. Dan setiap tahunnya, pada tanggal 23 Juli, diadakan ritual Tapa Bisu di area makam sebagai rangkaian acara Hari Ulang Tahun Kabupaten Wonosobo (asq).