Muhammadiyah Perkuat Dakwah, 1.090 Peserta Ikuti Kajian Ideopolitor

48f66f5c bb2e 47fb b98c b3a26da88755 scaled

Mercusuar.co, WONOSOBO – Muhammadiyah bersama organisasi otonom di bawahnya terus memperkuat perannya dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang makmur dan berkemajuan. Hal tersebut dilakukan dengan memegang teguh prinsip pemurnian, keseimbangan, dan pembaruan, serta menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Pernyataan tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, dr. Mohammad Riyanto, dalam acara Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu di Gedung Sasana Adipura, Rabu (19/3/2024).

Menurut Riyanto, prinsip pemurnian yang dijalankan Muhammadiyah mampu memperkuat gagasan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, sosial, dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, melalui transformasi tajdid yang bersifat purifikasi dan dinamis, Muhammadiyah berkomitmen untuk mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin serta memberikan solusi dan inovasi dalam dakwah serta aksi gerakan.

“Besar harapan kami, momentum ini dapat memperluas wawasan peserta, memperteguh keimanan, serta membuka perspektif yang lebih arif dalam menyikapi dinamika kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, terbuka lebih luas ladang amal bagi kita semua untuk bermanfaat bagi sesama,” ujar Riyanto saat membacakan sambutan Bupati Wonosobo.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat menantikan lebih banyak kontribusi serta terobosan positif dari Muhammadiyah untuk kemajuan pembangunan, baik di Kabupaten Wonosobo, wilayah Eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, maupun secara nasional.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, Bambang Wen, menyampaikan bahwa Kajian Ramadhan dan Ideopolitor tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Profesor Din Syamsuddin, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, LazisMU, serta Center of Excellence Universitas Muhammadiyah Magelang.

“Ini merupakan program dari Pimpinan Pusat yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah dan Daerah untuk membina Pimpinan Cabang dan Ranting, serta memastikan ideologi, politik, dan organisasi Muhammadiyah berkembang sesuai tantangan zaman,” jelas Bambang.

Ketua Panitia Penyelenggara, Basuki Yulianto, menambahkan bahwa kegiatan tersebut diikuti sekitar 1.090 peserta dari seluruh perwakilan kabupaten di Karesidenan Kedu, termasuk pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo. Materi yang disampaikan mencakup Ideologi dan Paham Muhammadiyah, Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan, serta Optimalisasi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh.

“Diharapkan kegiatan ini dapat mencerahkan warga Muhammadiyah, bangsa, dan negara, serta memastikan nilai-nilai ideologi Muhammadiyah tetap relevan di tengah tantangan zaman,” tutup Basuki.(Gen)

Pos terkait