Microsoft Ungkap Strategi Lindungi Integritas Pemilu Tahun 2024

ilustrasi pengguna Microsoft
Ilustrasi - Pengguna Microsoft. foto: microsoft

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Raksasa teknologi Microsoft mengungkap lima strategi untuk melindungi integritas pemilihan umum dari ancaman berbasis teknologi di negara-negara yang akan menyelenggarakannya tahun depan.

Pusat Analisis Ancaman Microsoft (MTAC) menyimpulkan bahwa banyak negara akan menghadapi tantangan besar dalam mengatasi ancaman teknologi dan campur tangan negara-negara otoriter selama pemilu.

Bacaan Lainnya

“Oleh karena itu, amat penting bagi pemerintah, perusahaan teknologi, komunitas bisnis, dan masyarakat untuk mengadopsi inisiatif-inisiatif baru, termasuk dengan mengembangkan hasil kerja satu sama lain,” sebagaimana pernyataan bersama mereka, dilansir dari situs resmi Microsoft pada Kamis.

Microsoft akan meluncurkan layanan kredensial konten untuk membantu peserta pemilu mengontrol konten mereka dengan memberikan tanda tangan digital berbasis kriptografi terkait asal-usul konten.

Layanan ini memungkinkan pengguna mencantumkan identitas pencipta, waktu pembuatan, dan informasi tentang penggunaan kecerdasan buatan pada konten mereka, yang akan terkait secara permanen dengan konten tersebut di mana pun itu dipublikasikan.

“Kredensial ini akan membantu individu atau organisasi menegaskan bahwa suatu gambar atau video adalah buatan mereka dan juga melindungi konten dari upaya mengutak-atik dengan mengidentifikasi apakah konten diubah setelah kredensialnya dicantumkan,” ucap mereka.

Microsoft akan membentuk tim pembantu kampanye untuk memberi saran pada peserta pemilu tentang AI, mencegah pengaruh siber, dan melindungi keaslian konten. Mereka juga akan mendirikan hub komunikasi pemilu untuk membantu negara-negara mengembangkan sistem pemilu yang aman.

Pengguna layanan ini dapat meminta dukungan untuk mengatasi tantangan keamanan pemilu. Selain itu, Microsoft akan mendukung perubahan hukum dan regulasi untuk menghentikan penggunaan teknologi jahat dalam pemilu, seperti deepfake dan hoaks AI.

“Kami mulai upaya itu hari ini dengan menyatakan dukungan terhadap RUU bipartisan terkait Perlindungan Pemilu dari Penipuan AI di Amerika Serikat,” kata Smith dan Hutson.

Microsoft akan bermitra dengan organisasi terkemuka yang akan menyampaikan informasi terpercaya tentang pemilu melalui mesin pencari mereka, Bing, untuk memastikan pemilih mendapatkan sumber informasi yang dapat dipercaya.

“Kami juga akan merilis laporan rutin terkait upaya pengaruh-pengaruh asing yang jahat sebagaimana diteliti dan dilaporkan oleh tim MTAC,” demikian pernyataan tersebut. (*)

 

Pos terkait