Mata Uang Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.000

Mata Uang Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.000
Mata Uang Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.000

MERCUSUAR.CO-Mata uang rupiah tengah mengalami pelemahan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir, mencapai titik kritis dengan tembusnya angka Rp 16.000 per US$. Fenomena ini bukan hanya sekadar data yang terpantau di platform keuangan, namun juga merupakan realitas yang dirasakan secara langsung di lapangan.

Pada Jumat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tercatat mencapai Rp 16.007,35 per US$1, menurut data dari Google Finance. Bahkan pada hari Sabtu, 13 April, rupiah kembali merosot hingga mencapai Rp 16.117,80 per US$1. Bahkan untuk Non Deliverable Forward (NDF), nilai tukar rupiah juga sudah melewati angka Rp 16.000, menurut data Refinitiv.

Bacaan Lainnya

Tanda-tanda dari kondisi ini juga terlihat di sejumlah money changer di Jakarta, di mana beberapa di antaranya masih tutup dan belum beroperasi pasca-libur panjang lebaran. Money changer yang tetap buka juga tidak melakukan operasi jual-beli valuta asing, menunjukkan dampak langsung dari ketidakstabilan mata uang.

Di sisi lain, di outlet-outlet money changer yang aktif, harga jual dolar Amerika Serikat telah mencapai lebih dari Rp 16.000 per US$1. Contohnya, Bali Money Changer Service di Kuta Bali menjual dengan harga Rp 16.100 per US$1, sementara Elroi Money Changer di Batam menjual dengan harga Rp 16.150 per US$1.

Namun, di tengah situasi ini, permintaan penukaran uang selama libur lebaran tampaknya minim. Seorang pegawai toko money changer mengungkapkan bahwa meskipun toko-toko buka, tidak ada operasi yang berlangsung karena libur panjang. Ini menunjukkan bagaimana kondisi ini tidak hanya mencerminkan fluktuasi nilai tukar, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan.

Dalam keseluruhan, pelemahan rupiah yang mencapai Rp 16.000 per US$1 bukanlah sekadar angka di layar, tetapi merupakan gambaran dari dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat luas. Hal ini menyoroti perlunya langkah-langkah konkret untuk mengatasi ketidakstabilan mata uang dan meminimalkan dampaknya pada ekonomi serta kehidupan sehari-hari.

Pos terkait