MERCUSUAR.CO, Sukoharjo – Seminar Kebangsaan yang di kemas dalam bentuk deklarasi Mahasiswa UN Raden Mas Said yang melibatkan beberapa organisasi pesantren,akademisi dan TNI untuk menguatkan meoderasi beragama dalam menjaga keutuhan NKRI kamis(03/21/24).
Sehingga dalam seminar kebangsaan yang digelar Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) Surakarta bersama Ponpes Al Mukmin Windan Kartasura, di Kampus UIN RMS, Kartasura, Sukoharjo. Jawa Tengah menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
Yaitu narasumber, Letkol CZI Slamet Riyadi (Dandim 0726/Sukoharjo), Drs. H. Agus Santosa (Wakil Bupati Sukoharjo), dan Drs Muh Mu’alim, M.PdI (Kepala Kemenag Sukoharjo, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. (Rektor UIN RMS), Drs. KH. Abdullah Faishol (Ketua Umum MUI Kab. Sukoharjo).
Sementara itu , Dandim 0726/Sukoharjo Letkol CZI Slamet Riyadi menyampaikan bahwa diera globalisasi menurunkan kesadaran berbangsa dan bernegara hingga munculnya tindakan intoleran memicu berkembangnya paham radikalisme.
“Kami membahas dan menyelesaikan penguatan moderasi beragama dilakukan secara bersamaan dengan membangun kesadaran kecintaan dan berwawasan kebangsaan dalam bingkai NKRI,” tegas dia.
Pusat pergerakan ada di jawa tengah terutama Soloraya cukup istimewa karena dianggap sebagai salah satu parameter keamanan nasional, karena sejumlah kejadian nasional muncul dari Solo terutama Sukoharjo.
“seperti contoh dalam kejadian terorisme selalu berhubungan dengan kota Solo khususnya Sukoharjo, untuk itu kegiatan dengan tema ini sangat penting untuk disampaikan generasi saat ini .” Tegas Dandim.

Hal senada juga diungkapkan Rektor UIN RMS, Prof Dr Toto Suharto menjelaskan konsep modernisasi beragama itu menekankan esensi kehidupan bersama bukan individualitas. Cara pandang, sikap, tutur kata dalam kehidupan bersama dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada empat indikator modernisasi beragama yakni Komitmen kebangsaan NKRI harga mati, toleransi, anti kekerasan dan akulturasi budaya. Hal ini yang harus di tanamkan dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang ,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan, Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa menyatakan apresiasinya dalam kegiatan seminar ini,yang diikuti oleh para mahasiswa dimana mereka pemegang tulang punggung masa depan bangsa.
“dengan pola pendekatan kewarganegaraan dalam berbangsa dan bernegara ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi pemuda untuk melanjutkan pembangunan dan keutuhan NKRI,” kata dia.
Sebelumnya para Narasumber dan mahasiswa menyampaikan Deklarasi Kebangsaan yang diserukan seluruh peserta yang terdiri dari kalangan Santri Pesantren, Mahasiswa dan siswa, yang menyatakan lima poin sikap yakni menjaga NKRI, toleransi dan kebhinekaan, kehidupan bermasyarakat, menjaga nilai luhur agama dan menolak paham radikal berkembang di lingkungan masing-masing.(Din)