10 Macam Motif Batik dan Filosofinya

batik tujuh rupa

Mercusuar.co, Semarang – Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dunia internasional. Seiring dengan perkembangan zaman, batik kini semakin berkembang dengan beragam motifnya.

Tak sekedar hanya sebagai busana, motif dan corak batik juga sarat dengan nilai-nilai serta filosofi. Maka tak heran UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural) menetapkan batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Bacaan Lainnya

Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali macam macam batik dengan motif yang unik dan mengandung filosofi menarik. Perbedaan jenis batik ini dipengaruhi oleh suku, ras, dan nilai-nilai budaya, Selasa (2/08).

Berikut Beberapa Macam Motif Batik Yang Ada di Indonesia :

1. Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Daftar isi

1230520028

Kota Pekalongan dijuluki sebagai Kota Batik, meskipun batik tumbuh di Yogyakarta dan Solo. Salah satu batik terkenal asal Pekalongan adalah batik tujuh rupa yang mengandung filosofi ikatan kebudayaan leluhur.

Batik tujuh rupa pun mengandung filosofi. Berdasarkan sejumlah catatan, batik ini mengandung makna kefasihan dan kelembutan

2. Batik Parang Kusumo (Solo dan Yogyakarta)

Motif Batik Parang Kusumo 3.jpg

Kota Solo terkenal sebagai salah satu kota batik di Indonesia yang menghasilkan banyak macam macam batik Nusantara berbagai motif. Salah satu jenis batik terkenal dari Solo adalah batik parang kusumo, yakni batik yang memiliki motif menyerupai gulungan ombak lautan.

Motif tersebut mengandung filosofi bahwa hidup dilandasi oleh perjuangan dan usaha untuk mencapai kemakmuran lahir batin dengan mengindahkan nilai-nilai kebudayaan Jawa.

3. Batik Mega Mendung (Cirebon)

Batik Mega Medung 2 min

Batik mega mendung asal Cirebon memiliki gumpalan awan yang dipercantik dengan tujuh gradasi warna untuk menciptakan kesan mendung.

Filosofi batik mega mendung adalah manusia harus bisa meredam emosinya dalam kondisi apapun.

4. Batik Sidomukti (Solo)

batik sidomukti.width 800.jpegquality 80

Batik sidomukti asal Solo dicat menggunakan zat pewarna soga alam, yakni pewarna berwarna coklat yang digunakan dalam seni batik klasik.

Filosofi dari batik sidomukti adalah sesuai dengan kemuliaan dan kesejahteraan sebagaimana fungsinya untuk keraton.

5. Batik Lasem (Rembang)

20202901mtoif lasem 1 1

Daerah Lasem, Rembang, diketahui sebagai daerah yang pertama kali menerima kedatangan Tionghoa. Oleh karena adanya pengaruh kebudayaan Tionghoa, batik lasem pun didominasi warna merah.

Filosofi dari batik ini adalah persatuan dan akulturasi budaya Tionghoa dengan masyarakat setempat.

6. Batik Singa Barong (Cirebon)

Batik Cirebon Singa Baron.width 800

Sesuai namanya, batik singa barong asal Cirebon menggunakan motif hewan mitologi yang bersifat spiritual. Filosofi dari batik Singa Barong Cirebon sebagai wujud simbol-simbol yang bersifat spirititual.

7. Batik Sekar Jagad (Yogyakarta & Solo)

001 6 1 1 1 1 1

Batik sekar Jagad adalah salah satu dari macam macam batik Nusantara yang memiliki motif unik.

Motif batik asal Yogyakarta ini melambangkan keragaman Nusantara dan dunia.

8. Batik Pring Sedapur (Magetan)

BatikpringSedapur1

Batik pring sedapur memiliki motif yang sesuai dengan namanya, yakni menggunakan motif bambu.

Adapun makna dari motifnya adalah melambangkan simbol ketentraman dan kerukunan hidup.

9. Batik Sidoluhur (Solo)

batik motif sido luhur 2

Motif Sido Luhur diciptakan Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati pendiri Mataram Jawa, serta cucu dari Ki Ageng Selo. Konon motif Sido Luhur dibuat khusus oleh Ki Ageng Henis untuk anak keturunannya. Harapannya agar si pemakai dapat berhati serta berpikir luhur sehingga dapat berguna bagi masyarakat banyak.

Saat ini Batik sidoluhur asal Solo diperuntukkan untuk acara pernikahan karena dipakai pengantin wanita pada saat malam pengantin.

Filosofi yang terkandung dalam batik ini adalah sebuah bentuk doa kepada pemakainya supaya menjadi orang yang terhormat dan bermartabat.

10. Batik Tambal (Yogyakarta)

Batik Tambal 000

Pada zaman dahulu, batik tambal asal Yogyakarta digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit karena dipercaya dapat membantu kesembuhan.

Selain itu Batik Tambal juga memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin.(dj)

Pos terkait