LP2M UIN Pekalongan Kunjungi TPS 3R Talunombo, Pelajari Inovasi Desa dalam Eduwisata dan Energi Alternatif

40818e2c b30b 4b13 b225 ad3ad123dd83

WONOSOBO, Mercusuar.co –  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan terus melanjutkan safari ilmiahnya ke desa-desa inovatif di Jawa Tengah. Pada Rabu, 23 Juli 2025, rombongan LP2M berkunjung ke Desa Talunombo, Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, untuk mempelajari inovasi pengelolaan sampah dan pengembangan eduwisata berbasis pertanian.

Rombongan LP2M dipimpin oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Syamsul, didampingi Kepala Pusat Publikasi Ilmiah, Achwan, dan Kepala Pusat Penelitian, Zuhair. Mereka disambut hangat oleh Kepala Desa Talunombo, Badarudin, S.Sos., dan Ibu Tariyah (Bu Tari), penggerak utama TPS 3R Talunombo.

Dalam sambutannya, Kades Badarudin menyampaikan bahwa Talunombo merupakan desa dengan banyak pelajaran dan pengalaman, terutama dalam bidang lingkungan. Desa ini aktif mengelola sampah organik dan sampah plastik non-aluminium foil, yang diolah menjadi pupuk organik dan BBM setara solar bernama Biodes. Desa Talunombo juga menjalin kerja sama antar desa, dengan skema pembelian sampah plastik sebesar Rp1.000 per kilogram dari desa sekitar.

Selain pengolahan sampah, Talunombo juga mengembangkan eduwisata pertanian organik dan briket pengganti arang sebagai bagian dari ekonomi sirkular.

Kegiatan pengelolaan ini didukung oleh alat dari BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Provinsi Jawa Tengah.

Bu Tari, selaku pengelola TPS 3R, menekankan pentingnya peningkatan kesadaran lingkungan, melihat terus meningkatnya volume sampah, namun juga besarnya potensi ekonomi dan energi dari limbah rumah tangga.

Desa ini juga telah memiliki payung hukum melalui Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penataan Lingkungan, yang memperkuat komitmen desa dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

“Talunombo membuka ruang kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk UIN Pekalongan, untuk pengembangan riset, pelatihan masyarakat, hingga praktik KKN tematik,” ungkap Kepala Desa Badarudin.

Kunjungan ini menjadi langkah awal bagi LP2M untuk belajar dan mencari pola yang tepat untuk merintis TPST Kampus. Selain itu juga menjadi langkah awal dalam menjalin sinergi kolaboratif dengan desa-desa yang memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan, energi alternatif, dan pemberdayaan masyarakat.

Pos terkait