Level PPKM Naik, Ganjar Instruksikan Rumah Sakit dan Isoter Siapkan Fasilitas Perawatan Covid-19

IMG 20220224 WA0037

Mercusuar.co, Semarang – Seiring terjadinya kenaikan level PPKM di Jawa-Bali, termasuk wilayah Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menginstruksikan seluruh rumah sakit dan tempat isolasi terpusat (isoter) untuk menyiapkan fasilitas perawatan Covid-19.  

Gubernur Jawa Tengah yang akrab disapa Ganjar tersebut mengaku, pemerintah terus mengevaluasi persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus.

Dukungan masyarakat sangat diperlukan, karena itu ia meminta program Jogo Tonggo kembali diaktifkan, terutama untuk mensosialisasikan protokol kesehatan. 

“Terjadi peningkatan leveling PPKM di sini, Kalau kita melihat data, pola pergerakannya sama, baru DKI yang turun yang lain masih naik. Saya kira Jawa Tengah juga akan naik pelan-pelan,” terang Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (22/2). 

Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat tidak perlu panik. Dia mengingatkan, yang terpenting semua mematuhi protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. 

“Maka pada warga tetap pakai masker, tetap jaga kesehatan dan kalau jalan atau pergi meninggalkan tempat, kalau tidak perlu ya tidak usah. Tapi kalau harus jalan, tolong dipakai maskernya,” himbaunya. 

Selain pembatasan perjalanan, Ganjar juga meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan. 

“Kerumunannya bukan dilarang, dikurangi saja. Dikurangi kegiatannya, (bukan dilarang sehingga) ekonomi masih berjalan, ibadah juga berjalan tapi dibatasi,” tegasnya. 

Guna mengupayakan penanggulangan yang lebih baik, Ganjar juga telah menginstruksikan agar isoter serta rumah sakit-rumah sakit juga disiagakan, termasuk mengaktifkan kembali bed isolasi. 

“Kemarin kita minta untuk cek satu persatu. Termasuk rumah sakit darurat, maka kemarin isoter-isoter itu juga kita siapkan dan rumah sakit darurat yang di Donohudan kita on kan (siaga) lagi,” ujarnya. 

Dia yakin antisipasi lonjakan kali ini lebih siap karena rumah sakit sudah mempunyai pengalaman dalam menangani kondisi serupa pada kasus Covid-19 varian Delta tahun lalu. 

“Beberapa rumah sakit pengalaman menangani Delta. Dulu banyak yang menambah isotank untuk oksigen, sehingga cadangannya relatif akan lebih banyak,” pungkasnya.(ap)

Pos terkait