MERCUSUAR.CO, Karanganyar – DPC PDI Perjuangan Karanganyar mengakhiri safari politiknya dengan bertandang ke DPD Partai Golkar. Kedua partai besar di Bumi Intanpari ini diprediksikan bakal pecah kongsi dalam Pilkada 2024 mendatang.
Seperti diketahui pada Pilkada 2019 lalu, PDIP dan Golkar sukses memenangkan pertarungan dalam memperebutkan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, melalui pasangan YURO 2 (Juliatmono – Rober Christanto). Namun di Pilkada Karanganyar 2024 ini kedua partai ini sama-sama “ngotot” mengusung calon bupati secara mandiri.
PDIP dengan perolehan 15 kursi di Pileg 2024, menjadikan posisi bupati sebagai harga mati dalam Pilkada nanti. Sementara Partai Golkar yang turun kursinya, dari 12 menjadi 9 kursi, juga bersikeras mencalonkan bupati dari kader internalnya.
Kunjungan PDIP ke markas Golkar Karanganyar sebagai komunikas politik kedua partai terlihat kaku. Sebab, Partai Golkar sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan Ilyas Almadani sebagai calon bupati. Sementara PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 juga melakukan hal yang sama, meski saat ini belum terlihat siapa kader internal yang bakal mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.
Ketua DPC PDIP Karanganyar Bagus Selo dalam sambutannya berharap, Partai Golkar dan PDIP bisa bersama dalam Pilkada nanti. Sebab, jika kedua partai besar di Karanganyar itu jika berkoalisi, Pilkada 2024 itu dipastikan akan dimenangkan keduanya. Sebaliknya, jika Golkar dan PDIP tidak berkoalisi, maka akan ada pertarungan sengit dalam memperebutkan kursi AD 1 F tersebut.
“Kalau PDIP dan Golkar maju bareng, di Pilkada nanti ibarat naik mobil Rubicon, jalannya pasti “Nlangsem” enak banget. Beda kalau maju sendiri-sendiri, ibaratnya ada Fortuner, ada Pajero dan ada Inova. Pasti akan berlangsung sengit,” ucap Bagus Selo dalam sambutannya, Kamis (27/06/2024).
Menurut Bagus Selo, karena kedua partai itu sama-sama ingin kader internalnya menduduki kursi bupati, ia berharap persaingan di Pilkada nanti berlangsung sehat. “Kalau memang bertarung di Pilkada nanti, saya harapkan bertarungnya secara sehat,” tandasnya.
Sementara disisi lain, Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani saat ditanya akan adanya kesempatan kedua partai itu berkoalisi, ia hanya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Golkar.
“Saya sebagai ketua KIM (Koalisi Indonesia Maju) dalam Pilpres kemarin, sampai saat ini masih solid. Koalisi Golkar – PDIP bisa terjadi jika di DPP ada tsunami politik,” ucap Ilyas.
Bahkan di internal Partai Golkar Karanganyar, hingga saat ini belum ada yang mengusulkan keduanya maju bareng (berkoalisi) di Pilkada 2024. ” Itu (koalisi) urusan DPP, kita hanya melaksanakan saja apa yang menjadi tugasnya,” tandasnya.
Ilyas menegaskan, hingga saat ini surat tugas yang diberikan kepada dirinya untuk maju sebagai calon bupati. (hrs)