KIM Kabupaten Purbalingga Diharapkan Bangkit Kembali, Ini Alasannya

IMG 20231012 WA0010

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang berada di Kabupaten Purbalingga yang sempat vakum beberapa tahun diharapakan bangkit kembali menjadi mitra informasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Purbalingga Jiah Palupi Twihantarti saat memberikan tanggapank pada acara Juguran KIM dan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal pada KIM, Kamis, (12/10/2023)

“KIM yang dulu dibentuk oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 memang pernah mengalami kejayaan di era 2014 -2017. Namun setelah pemisahan Dinas Perhubungan dengan Kominfo, KIM sempat terpuruk. Dan itu juga disebabkan adanya covid 19 yang melumpuhkan berbagai kegiatan,” ungkap Jiah Palupi merefleksi kondisi KIM saat itu.

Setelah Kementrian Kominfo berdiri sendiri, Jiah Palupi berharap KIM bisa dibangkitkan kembali agar bisa kembali eksis membantu pemerintah memberikan informasi dari desa atau wilayah di mana KIM berada.Karena keberadaan KIM di beberapa Kecamatan atau desa sangat diperlukan sebagai corong informasi dari atas ke bawah dan dsri bawah ke atas.

“Dengan juguran seperti ini semoga kita bisa menyegarkan kembali hubungan komunikasi antar Dinkominfo dengan KIM, sehingga beberapa kegiatan sebagaimana yang pernah terjadi bisa dilakukan kembali atau justru bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Diketahui, KIM di Kabupaten Purbalingga pernah mengalami kejayaan sejak mulai dibentuk hingga kebijakan berubah dari Dinhubkominfo menjadi Dinkominfo. Pada saat itu banyak kegiatan yang terkait dengan produk-produk informasi lokal dari KIM, diantaranya siaran radio dari KIM Lentera, film pendek dan iklan layanan masyarakat produksi KIM Renata, dan beberapa produk informasi lainnya produksi KIM Wisdomilir, KIM Cadas, KIM Mekarsari dan beberapa KIM lainya.

Bahkan KIM Lentera pernah dikunjungi rombongan Kementerian Penerangan Malaysia, rombongan negri Jiran tersebut melakukan study banding tentang keberadaan KIM di Purbalingga. Kemudian film layanan masyarakat yang berjudul Gandil Dempani Watu produksi KIM Renata pernah mendapatkan penghargaan dari UGM Yogyakarta.

Sementara pada juguran KIM kalian ini dimanfaatkan untuk sosialisasi program Gempur Rokok Ilegal oleh Bea Cukai Purwokerto yang menghadirkan Pemeriksa Bae Cukai Ahli Pertama, Syarif Hidoyo sebagai narasumber juguran menyampaikan beberapa hal mengenai keberadaan rokok ilegal.

“Kami akan sampaikan beberapa jenis rokok ilegal yang perlu kalian ketahui. Setidaknya ada 4 jenis yang mudah dipahami, pertama rokok polos atau yang tidak terdapat pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, rokok dengan cukai bukan peruntukannya, dan rokok yang menggunakan pita cukai bekas,” terangnya.

Syarif Hidoyo menjelaskan, jenis rokok ilegal sesungguhnya banyak ragamnya. Namun yang dibidik oleh Bea Cukai adalah rokok yang menggunakan tembakau, baik lokal maupun impor. Karena pada akhir-akhir ini terdapat produksi rokok non tembakau., tapi rokok dengan bahan baku daun-daunan atau rempah-rempah.

“Kami harap, teman-teman KIM bisa membantu memberikan informasi tentang adanya rokok ilegal dan tanda tandanya terhadap masyarakat luas di daerah masing-masing. Karena keberadaan rokok ilegal bukan saja merugikan pemerintah, tapi juga ada sangsi hukumnya jika ketangkep sebagai produsen maupun pengedar,” pungkasnya.(Angga)

Pos terkait