Keluarga Ingin Tuntut Putusan PN Purworejo soal Tempat Lahir WR Supratman

67d8f764a7806

MERCUSUAR, PURWOREJO– Keluarga Wage Rudolf Supratman ingin menuntut putusan Pengadilan Negeri Purworejo soal kota kelahiran sang pahlawan.

Dario Turk dan Endang Wahyuningsih rencananya menuntut penetapan Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007 tentang tempat lahir Wage Rudolf Supratman yang dianggap keliru.

Bacaan Lainnya

“Kami ada rencana untuk menuntut keputusan Pengadilan Negeri Purworejo tahun 2007 ke MA supaya dibatalkan bahwa dia lahir di Purworejo karena itu tidak benar,” kata Dario saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

Menurut dia, putusan pengadilan yang menyatakan Wage Rudolf Supratman lahir di Purworejo itu tak memiliki dasar yang kuat.

“Buktinya itu ada orang melihat Mbah Senen menggendong WR di stasiun kereta api, orang melihat bayinya masih merah disebut baru lahir,” kata Endang menambahkan.

Dari data yang dihimpunnya, Dario Turk menjelaskan bahwa WR Supratman memang dibenarkan pergi ke Purworejo saat masih bayi.

Namun, pencipta lagu “Indonesia Raya” itu lahir di Jatinegara.

“Dia memang pergi ke Purworejo setelah melahirkan karena di Jakarta ada wabah, jadi ayahnya suruh ibunya pergi ke kampung sama WR, bawa ari-arinya juga,” kata Dario.

Oleh sebab itu, di rumah Purworejo ada makam plasenta WR Supratman.

Pemerintah dan warga setempat akhirnya memercayai bahwa WR Supratman lahir di Purworejo.

Pihak keluarga Dario Turk dan Endang Wahyuningsih memiliki bukti kuat untuk membantah putusan pengadilan tersebut.

“Satu bukti kuat yang ada adalah di buku biografi pertama WR Supratman oleh Matumona 1941,” kata Dario.

Dalam buku tersebut tertulis surat dari Roekiyem Soepratijah, kakak tertua WR Supratman, yang menyatakan adiknya lahir di Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) Jakarta, 9 Maret 1903.

“Dan di buku ini ada surat asli dari Roekiyem untuk Matumona. Di paragraf empat, dia bilang WR dilahirkan di Meester Cornelis atau Jatinegara pada 9 Maret 1903 hari Jumat Wage,” kata Dario dilansir Kompas.

Pos terkait