MERCUSUAR.CO, WONOSOBO – Kartini menjadi inspirasi karena kegigihannya dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Itulah yang membuat Tuminem terus berjuang untuk menghidupi keluarganya. Berprofesi sebagai juru pikul atau masyarakat Wonosobo menyebutnya dengan Mbok Gendong, Tuminem sudah lebih dari 20 tahun menggeluti profesi itu. Walaupun sekarang jasa ini sudah jarang dibutuhkan, dia tetap sabar dan ikhlas menjalaninya.
“Yang penting saya mendapat penghasilan yang halal untuk menghidupi anak dan cucu,” jelasnya.
Berangkat mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 siang, dia setia menunggu pengunjung pasar yang membutuhkan jasanya.
Dalam pekerjaannya, Tuminem mampu memikul barang belanjaan dari pengunjung Pasar Induk Wonosobo seperti sayuran, buah-buahan, hingga perabotan.
Bersama 24 orang lainnya, dia menunggu para pengunjung di pintu masuk sebelah utara Pasar Induk Wonosobo. Tuminem juga tergabung dalam Paguyuban Mbok Gendong.
“Setiap Jumat selalu ada orang baik yang memberi bantuan berupa makan siang. Tak lupa setiap Sabtu Pahing kami selalu mengikuti pengajian yang diadakan di Masjid Kliwonan,” pungkasnya. (asq)