MERCUSUAR.CO, Semarang – Kota Semarang, yang terletak di Jawa Tengah, adalah rumah bagi banyak kuliner lezat, salah satunya adalah lumpia. Lumpia merupakan camilan atau jajanan khas Kota Semarang yang telah lama menjadi favorit masyarakat setempat. Tapi tahukah Anda bahwa di tengah-tengah kota ini, ada sebuah kampung kecil yang menjadi pusat produksi kulit lumpia? Ini adalah Kampung Kranggan Dalam, di Kauman, Semarang Tengah.
Sejak lama, Kampung Kranggan Dalam telah menjadi pusat produksi kulit lumpia. Sebagian besar warga yang tinggal di gang-gang kecil kampung ini berprofesi sebagai pembuat kulit lumpia. Dalam hampir setiap rumah di sini, Anda akan menemukan produksi kulit lumpia yang berbentuk home industry.
Mustakim, salah satu produsen kulit lumpia, telah menggeluti home industri ini selama 4 tahun. Dia membagikan kisah awalnya, di mana ide untuk membuat kulit lumpia muncul ketika ada penjual lumpia yang kesulitan mendapatkan tenaga kerja untuk membuat kulit lumpia. Inisiatif pun muncul dari para tetangga, yang akhirnya memutuskan untuk membantu. Setelah belajar cara membuat kulit lumpia, para tetangga memutuskan untuk membuka produksi kulit lumpia di rumah masing-masing, dan Mustakim adalah salah satunya.
Mustakim mengatakan bahwa inspirasi awal datang dari Mbak Lien, seorang penjual lumpia yang kesulitan mencari tenaga kerja untuk membuat kulit lumpia. Akhirnya, para tetangga berpartisipasi dalam produksi, dan inilah awal mula terbentuknya sentral produksi kulit lumpia di Kampung Kranggan Dalam.
Kulit lumpia yang dihasilkan oleh warga kampung ini dipasok ke berbagai penjual lumpia seperti Bandeng Juwana dan berbagai daerah di Semarang. Proses pemesanan ada yang diambil langsung, dan ada juga yang diantarkan langsung ke tempat konsumen.
Mira Kristanti, generasi kedua pembuat kulit lumpia, meneruskan usaha ibunya yang merupakan generasi pertama. Usaha kulit lumpia keluarganya dimulai dari ibunya, yang memutuskan untuk membuat kulit lumpia karena banyak yang menjual lumpia. Produksi mereka mencapai dua karung per hari dan langsung dikirim ke penjual-penjual lumpia terkenal seperti Lumpia Gang Lombok, Lumpia Pandanaran, dan Bandeng Juwana yang merupakan pusat oleh-oleh khas Semarang di Jalan Pandanaran.
Dalam produksinya, Mira memiliki tiga karyawan, termasuk dirinya sendiri. Dua di antaranya bertugas memproduksi kulit lumpia, sementara satu orang lagi bertugas membuat adonan. Salah satu kendala dalam pembuatan kulit lumpia adalah kualitas tepung yang harus baik agar kulit lumpia bisa lentur dengan baik.
Usaha pembuatan kulit lumpia Mira telah berjalan selama 20 tahun, dimulai dari modal awal sebesar Rp 300 ribu. Saat ini, omzet usahanya mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Setiap kali produksi, mereka bisa menghasilkan hingga 2.500 lembar kulit lumpia dan pelanggan dapat memesan melalui WhatsApp (WA).
Bahan dasar pembuatan kulit lumpia terdiri dari tepung terigu, air, dan garam. Para warga yang menjadi produsen kulit lumpia tidak hanya memasok kulit lumpia kepada para penjual lumpia, tetapi juga kepada penjual martabak, pembuat pisang caramel, dan siapa pun yang membutuhkan kulit lumpia.
Ada dua jenis kulit lumpia yang diproduksi, yaitu kulit lumpia yang tebal dan tipis. Usaha pembuatan kulit lumpia ini sangat menjanjikan bagi warga di Kampung Kranggan Dalam. Mereka telah membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi mereka dalam menghasilkan produk berkualitas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.