MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Kepala Desa Serayu Larangan Fajar Prasetyo Utomo menerima kunjungan Kak Seto di kediamannya kemarin. Kunjungan kak Seto tersebut merupakan lawatan ziarah tokoh anak ini ke makam Pak Kasur dan Bu Kasur di pemakaman umum desa setempat.
Tyo mengatakan kak Seto dan bersama-sama dengan tim sedang memperjuangkan Pak Kasur dan Bu Kasur menjadi pahlawan nasional. Makam kedua tokoh pencipta lagu anak legendaris ini berada di desa Serayu Larangan.
Keluarga besar dan Kak Seto bersama anak dan mantu ikut berkunjung ke makam sang pahlawan pengasuhan anak dengan ratusan lagu anak-anak dan meninggalkan legacy TK Mini Pak Kasur yang punya 4 cabang dengan ribuan alumnus sejak tahun 1953 dari nama Kebun Kanak-Kanak akhirnya menjadi Taman Kanak Kanak sampai sekarang.
Menilik sejarah, Pak Kasur meninggal dunia pada 26 Juni 1992, sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tanggal 22 Oktober 2022 Ibu Kasur menyusul suaminya. Keduanya dimakamkan berdampingan di Desa Kaliori, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah.
Makam tokoh pendidikan anak Indonesia Soerjono atau lebih dikenal Pak Kasur dipindah dari Kaliori Banyumas ke Desa Serayularangan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Pemindahan makam itu dilakukan atas kesepakatan keluarga besar.
“Nyekar ini adalah rutinitas tahunan sebagai bakti anak pada orang tua, menguatkan kembali semua dan mengenang kemanfaatan serta etos atas epos yang harum mewangi. Saya dan kami semua adalah follower atas kebaikan para orang tua kami, ” cetus Suryo Prasodjo yang kerap disapa Kak Prass.
Kak Prass yang sederhana ikut tradisi sebagai pencipta lagu anak-anak segendang sepenarian seperti sang ayah.
“Sudah ada 5judul hanya untuk lingkungan sendiri dan terus berkarya. Tahun ini ada yang membahagiakan dengan kehadiran Kak Seto tokoh anak nasional yang dulu jadi asisten ayah saya dengan sekarang dari guru kecil telah menjadi guru besar, ” ucapnya melalui laman media sosial.