Kabupaten Wonoosbo Raih Pengharagan Penyaji Terbaik

Penghargan
Penyaji Terbaik

Mercusuar.co Wonoosbo – Kabupaten Wonosobo mendapat penghargaan sebagai penyaji terbaik pertama dalam Event Bersama Wilayah Kedu Raya 2022. Selain itu Desa Giyanti juga dinobatkan sebagai Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya. Penghargaan ini diharapkan bisa memotivasi para seniman dan desa wisata di Wonosobo agar terus meningkatkan kualitasnya.

Disporapar Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Event Bersama Wilayah Kedu Raya 2022 bersamaan dengan Gelar Atraksi Wisata dan Gelar Desa Wisata. Acara tersebut diikuti oleh enam kontingen mewakili kabupaten kota se eks Karesidenan Kedu, beberapa hari yang lalu di Gerbang Gajah Kembanglimus, Desa Kembang Limus Kabupaten Magelang. Wonosobo berkesempatan mementaskan sendra tari Ruwat Gimbal yang dimainkan oleh 40 orang penari.

Sutradara sendra tari Ruwat Gimbal, Waket Prasudi Puger menjelaskan alur dan skenario sendra tari tersebut mengisahkan tingkah laku keseharian remaja berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng. Masyarakat percaya bahwa anak berambut gimbal merupakan titisan dari Kyai Kolodete, dan selalu sakit-sakitan karena disinggahi Bathara Kala.

“Tradisi Ruwat Gimbal menjadi solusi bagi warga setempat. Maka tak heran orang berambut gimbal selalu diruwat asalkan permintaanya dikabulkan, mereka bersedia dipotong rambutnya agar menjadi normal seperti masyarakat pada umumnya,” jelas Waket.

Penghargaan Penyaji Terbuka

Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo mengatakan tahun ini Wonosobo kembali meraih penyaji terbaik pertama dalam event tersebut. Sebelumnya, lanjut Agus, pada 2021 Wonosobo mempersembahkan drama tari dengan judul Plesiran Sehat, Prokes Dirumah. Dia mengapresiasi para para pihak yang turut berproses dalam pembuatan sendrat tari tersebut.

“Kami bersyukur dan bangga Wonosobo meraih penghargaan ini lagi. Terima kasih pada para seniman dan segenap pihak yang turut dalam proses pembuatan pementasan ini. Kami harap bisa menjadi motivasi seniman di Wonosobo agar terdorong untuk semangat dan terus berkarya,” kata Agus.

Agus menambahkan, ukiran prestasi tak hanya sampai di situ saja, pada kesempatan yang sama, Desa Giyanti juga berhasil mendapat Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya. Event tersebut diikuti oleh 27 kabupaten kota dengan perwakilan satu desa. Sebelumnya mereka telah melakukan tiga tahap seleksi yakni video profil wisata diambil 10 besar, desa yang terpilih dilakukan visitasi langsung ke lapangan.

“Kami mengapresiasi dan bersyukur Wonosobo kembali dipercaya mendapat prestasi di bidang pariwiwata terkait desa wisata. Belum lama sembungan jadi Juara 1 Desa Wisata Rintisan Nasional, lalu sekarang disusul Giyanti berhasil menjadi Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya tingkat Jateng. Ini sebuah kemajuan dan motivasi bagi desa wisata lain untuk berbenah dan menjadi desa-desa wisata yang lebih hebat di masa mendatang,” imbuh Agus.

Dia berpesan kepada desa wisata yang belum menorehkan prestasi agar termotivasi memperbaiki desanya. Dikatakan Agus pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pengembangan destinasi wisata, dan strategi untuk pembinaan dan kapasitas SDM.

“Di antaranya dengan berbagai pelatihan, lomba, penguatan kerja sama maupun bantuan-bantuan promosi event yang diselenggarakan oleh desa wisata. Meskipun belum bisa menjamah semua desa wisata, namun upaya ini merupakan bentuk kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan desa wisata,” ucap dia.

Ketua Pokdarwis Desa Wisata Giyanti Ahnaf Kustanto menyampaikan rasa syukurnya, sebab Giyanti mampu menunjukkan diri di kancah provinsi, setelah sebelumnya menembuh 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 belum lama ini. Ahnaf menambahkan, Desa Giyanti tak memiliki destinasi alam seperti desa wisata lain di Jateng, melainkan memiliki keunikan lain.

“Giyanti yang terkenal dengan Pasar Ting, Kampung Lengger, Desa Proklim, Desa Sadar Kerukunan Antara Umat Beragama. Tak kalah menarik serta punya Event unggulan Rakanan Njanti dan Wisuda Lengger ini, memang berbeda dari mayoritas Desa Wisata yang ada di Jawa Tengah. Ciri khas yang sebagai Desa Wisata Budaya ini yang mampu menarik banyak kalangan untuk mengunjungi desa kami,” tutup Ahnaf.

Pos terkait