MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Petani asal Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara meraih Juara Harapan pada Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional.
Sebelumnya, Tri Bowo Pangestika atau yang sering dipanggil Bowo yang meraih juara 1 Lomba TTG Tingkat Provinsi, mewakili Jawa Tengah di Tingkat Nasional pada Kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna.
Inovasi yang diikutkan dalam lomba adalah “Budidaya Melon Hidroponik teknik NFT dengan Nutrisi AB Mix SAJIVA Racikan Sendiri”.
Hasil temuan Bowo dari Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Artansi Mandiri Desa Karangpucung terbukti bisa meningkatkan produksi dan produktivitas budidaya melon.
Sebab keberadaannya bisa mempercepat panen sekaligus menghasilkan melon yang berkualitas. Kemudian, biaya juga lebih efisien karena pupuk racikan sendiri tersebut lebih murah.
Bowo menjelaskan pupuk AB Mix Sajiva memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan pupuk sejenis.
“Harga pupuk jenis ini kalau di pasaran bisa Rp100 ribu bisa dicek di online shop. Tapi pupuk racikan AB Mix Sajiva yang sudah dipacking hanya Rp60 ribu,” terangnya.
Selain harganya yang lebih murah, buah pada tanaman melon yang dihasilkan bentuknya bagus, tebal, sehingga lebih cantik tampilannya. Dengan kombinasi penggunaan sistem hidrponik NFT dan penggunaan nutrisi AB Mix Sajiva masa panen dapat lebih cepat, yang seharusnya panen pada usia 70 hst, pada usia 64 hst sudah layak untuk dipanen.
“Produk nutrisi AB Mix Sajiva juga tidak hanya bisa digunakan pada hidroponik sistem NFT, akan tetapi juga bisa digunakan pada berbagai media. Di mana yang sudah di ujicoba yaitu pada media compos/cocopeat polybag, tanah, dan banyak sistem hidroponik yang lain, dengan hasil yang cukup memuaskan,” terangnya.