Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo, Saksi Bisu Masa Keemasan yang Kini Terlupakan

Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo Dok. Heritage KAI
Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo Dok. Heritage KAI

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Transportasi kereta api di Indonesia, warisan dari era kolonial Belanda, masih menjadi pilihan utama bagi banyak penduduk negara ini. Di wilayah Banyumas Raya, terdapat catatan sejarah mengenai masa keemasan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo yang kini telah berhenti beroperasi dan hanya tinggal kenangan.

Jalur ini menghentikan operasinya pada tanggal 1 Agustus 1978, dikalahkan oleh persaingan dengan transportasi jalan raya yang lebih efisien. Menurut data dari Heritage PT KAI, konstruksi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dimulai pada tahun 1893 hingga 1917 oleh Serajoedal Stoomtram Maatschappij, sebuah perusahaan kereta api swasta. Jalur ini dibangun atas inisiatif dari industri gula di Banyumas yang mengandalkan jalur ini untuk pengangkutan produk mereka.

Bacaan Lainnya

Lokasi jalur ini strategis dekat dengan pabrik gula, dimana selain gula, kereta api ini juga mengangkut peralatan pertanian seperti bibit dan pupuk yang didatangkan dari luar daerah bahkan dari luar negeri. Wilayah Wonosobo, terutama bagian utara dekat Dieng, dikenal dengan produksi tembakau dan hasil pertanian lain yang juga diangkut melalui rel ini.

Jadwal keberangkatan kereta dari Wonosobo dan Purwokerto dijadwalkan dua kali setiap hari, pagi dan sore, dengan dua rangkaian kereta yang beroperasi dari dan menuju kedua stasiun. Stasiun Purwokerto, Banjarnegara, dan Klampok adalah beberapa stasiun yang memiliki fasilitas depo.

Pasca penutupan jalur ini pada tahun 1978, hanya jalur sepanjang 5 km dari Purwokerto ke Purwokerto Timur yang masih beroperasi untuk angkutan barang hingga tahun 1985. Saat ini, jalur Purwokerto-Wonosobo berada dalam kondisi rusak parah, terbengkalai selama lebih dari 24 tahun sejak terakhir kali diperbaharui pada tahun 2012.

Pos terkait