MERCUSUAR.CO, Wonosobo– Desa Bumiroso di Wonosobo telah menjadi pusat produksi tahu dan tempe yang terkenal akan kelezatannya. Tahu dan tempe Bumiroso terkenal karena proses pembuatannya yang mempertahankan kualitas dan rasa autentiknya. Penduduk setempat menjunjung tinggi tradisi pembuatan tahu yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Berikut proses pembuatan Tahu dan Tempe Bumiroso
Proses pembutan tahu
Persiapan Kedelai:
Kedelai yang sudah dipilih kemudian direndam dalam air bersih selama beberapa jam untuk memudahkan proses pelunakan dan pemisahan ampas.
Pencucian dan Penggilingan:
Setelah direndam, kedelai dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan ampas.
Kemudian kedelai digiling atau dihaluskan hingga menjadi bubur kental.
Pembuatan Susu Kedelai:
Bubur kedelai yang dihasilkan kemudian direbus dengan air dalam jumlah tertentu untuk membuat susu kedelai.
Setelah direbus, campuran tersebut kemudian disaring untuk memisahkan ampas dari susu kedelai.
Penambahan Koagulan:
Susu kedelai yang sudah disaring kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu.
Pada saat yang bersamaan, koagulan seperti cuka atau garam Nigari ditambahkan ke dalam susu kedelai yang panas untuk mengendapkan protein dan membentuk tahu.
Pembentukan Tahu:
Setelah proses koagulasi, susu kedelai yang telah mengental kemudian dituangkan ke dalam cetakan atau wadah.
Tahu kemudian didiamkan dan didinginkan sehingga membeku dan membentuk padatan yang kaku.
Pemotongan dan Penyimpanan:
Setelah tahu mengeras, tahu dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Tahu yang sudah dipotong kemudian disimpan dalam wadah atau kemasan yang sesuai untuk menjaga kebersihannya.
Cara Pembuatan Tempe di Pabrik Bumiroso:
Proses pembuatan tempe
Persiapan Kedelai:
Seperti dalam pembuatan tahu, kedelai direndam dalam air bersih untuk beberapa jam untuk memudahkan proses pelunakan dan pemisahan ampas.
Penggilingan dan Fermentasi:
Kedelai yang sudah direndam kemudian digiling atau dihaluskan hingga menjadi bubur kental.
Bubur kedelai kemudian dituangkan ke dalam tempat fermentasi, seperti daun pisang atau plastik, dan dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi.
Penambahan Ragi Tempe:
Sebelum proses fermentasi, kapang tempe yang telah diisolasi dan dihasilkan dari budidaya sebelumnya ditambahkan ke dalam bubur kedelai.
Kapang tempe akan menyebar dan tumbuh di sekitar kedelai, membentuk struktur padat yang dikenal sebagai tempe.
Fermentasi:
Setelah penambahan kapang tempe, tempat fermentasi dengan kedelai dibungkus dan dibiarkan selama beberapa hari untuk memungkinkan proses fermentasi berlangsung.
Selama fermentasi, kapang tempe akan menutupi seluruh permukaan kedelai dan membentuk tempe yang siap dikonsumsi.
Pemotongan dan Penyimpanan:
Setelah proses fermentasi selesai, tempe dipotong sesuai kebutuhan dan siap untuk dikemas dan disimpan dalam kondisi penyimpanan yang sesuai hingga siap untuk didistribusikan ke pasar. (bgs)
