Inspiratif, De Djawatan Banyuwangi Bisa Dijadikan Rujukan Pengembangan Arboretum Kalianget

Inspiratif, De Djawatan Banyuwangi Bisa Dijadikan Rujukan Pengembangan Arboretum Kalianget
Inspiratif, De Djawatan Banyuwangi Bisa Dijadikan Rujukan Pengembangan Arboretum Kalianget

MERCUSUAR.CO, Wonosobo, Di sela-sela waktu luang mengikuti acara Pre Event Geotourism 2024 di Banyuwangi, rombongan Badan Pengelola (BP) Geopark Dieng menyempatkan diri mengunjungi Hutan Kota De Djawatan yang berada tidak jauh dari lokasi kegiatan. Kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga inspirasi bagi pengembangan Arboretum Kalianget yang menjadibagian tidak terpisahkan dari geopark Dieng.

Daya Tarik De Djawatan
De Djawatan mulai dibuka sebagai tempat wisata pada 2018. Sebelumnya, Perhutani sebagai salah satu pengelola telah melakukan berbagai observasi dan uji sebelum kawasan ini dibuka untuk umum. Nama De Djawatan dipilih untuk mengingatkan bahwa tempat ini merupakan bagian dari kejayaan Perum Perhutani, yang dahulu dikenal sebagai Djawatan Kehutanan.

Bacaan Lainnya

Pintu masuk ke lokasi ini merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang juga disebut Djawatan PT KAI. Nama De Djawatan sendiri memiliki kenangan tersendiri bagi masyarakat setempat. Tempat wisata ini mengunggulkan panorama pohon trembesi raksasa.

Ada sekitar 805 pohon yang telah berumur 100-150 tahun, dengan keliling rata-rata 400-500 sentimeter, dan diameter 1,5-2 meter. Pohon-pohon ini berada di kawasan seluas sembilan hektar, berada dilokasi ini mengingatkan pada hutan purba dan Jajaran pepohonan trembesi yang rindang dengan tajuk vegetasi melebar ini sering pula disamakan dengan pepohonan dalam adegan salah satu trilogy film The Lord Of The Rings, The Two Towers. tempat ini sangat pas untuk bersembunyi dari hiruk pikuk pekerjaan dan merefresh mata dan jiwa dari rutinitas kerja, seprti terlihat aneh , ditengah kota masih ada hutan purba sekeren itu.

Meski pohon trembesi ini mudah rapuh dan patah, pihak pengelola selalu melakukan pemeliharaan secara berkala untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Kawasan ini dikelola bersama oleh Perhutani dan Dinas Pariwisata Banyuwangi, menjadikannya sangat instagramable dan menarik bagi pengunjung untuk berfoto.

Pengalaman dan Inspirasi bagi Arboretum Kalianget
Rombongan BP Geopark Dieng merasa terinspirasi oleh keindahan dan pengelolaan De Djawatan.dan adanya pohon pohon trembesi yang menjulang tinggi dan ditumbui semacam akar yang menjuntai ke bawah ,menambah eksotis dan kesan kunonya , Untuk arboreteum kalianget akan sangat mungkin dikembangkan menjadi destinasi dan edukasi serta melengkap;I hutan kota untuk media interaksi sosial warga dan refreshing , juga bisa untuk kegaitan wisata dengan tambahan sentuhan lain.

Aktivitas dan Fasilitas
De Djawatan kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan, seperti naik kereta kuda mengelilingi kawasan hutan, mengendarai Andong, berfoto di berbagai spot dengan panorama yang mengagumkan, menyaksikan seni pertunjukan, dan lain sebagainya.

Destinasi ini juga sering digunakan sebagai spot foto prewedding, syuting, jamuan makan, outdoor meeting, maupun aktivitas outbound.
Fasilitas penunjang di De Djawatan antara lain cafe semi outdoor, rumah pohon, bangku tempat duduk, mushola, lahan kegiatan, lahan parkir, toilet, serta akses masuk jalan paving yang bisa dimasuki oleh bis besar dan hanya berjarak sekitar 50 meter dari ruas jalan raya Banyuwangi – Surabaya. Lokasinya yang strategis di selatan Kota Banyuwangi dan jalur utama provinsi Jawa Timur membuat tempat ini mudah dikunjungi.

Biasanya, wisatawan mengunjungi De Djawatan sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke Pantai Pulau Merah, Pantai Wedi Ireng, Teluk Hijau, Pantai Sukamade, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Kunjungan rombongan BP Geopark Dieng ke De Djawatan Banyuwangi memberikan inspirasi berharga untuk pengembangan Arboretum Kalianget. Keindahan, pengelolaan yang baik, serta fasilitas lengkap yang disediakan di De Djawatan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah kawasan hijau bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan belajar dari De Djawatan, Arboretum Kalianget diharapkan bisa berkembang dan menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan di masa depan.

Pos terkait