Unggulkan Inovasi Peka Pangan, Temanggung Raih SDGs Awards 2023

Raih Inovasi Pj. Bupati Hary Agung Prabowo pada acara SDGs Annual Conference 2023 dengan tema "Air, Energi, dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan," yang diselenggarakan di Lounge Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senin (6/11/2023). foto: pemkabtemanggung
Pj. Bupati Hary Agung Prabowo pada acara SDGs Annual Conference 2023 dengan tema "Air, Energi, dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan," yang diselenggarakan di Lounge Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senin (6/11/2023). foto: pemkabtemanggung

MERCUSUAR.CO, Temanggung – Kabupaten Temanggung meraih prestasi di tingkat nasional dengan menerima SDGs Awards dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sebagai juara terbaik III dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia.

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa secara langsung memberikan penghargaan kepada Pj. Bupati Hary Agung Prabowo pada acara SDGs Annual Conference 2023 dengan tema “Air, Energi, dan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan,” yang diselenggarakan di Lounge Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senin lalu (6/11/2023).

Bacaan Lainnya

Hary Agung Prabowo menyampaikan bahwa Kabupaten Temanggung berhasil meraih prestasi sebagai juara terbaik III dari 365 kabupaten/kota se-Indonesia yang turut serta dalam kompetisi ini. Sebelumnya, Temanggung telah mencapai peringkat 10 besar bersama dengan Kabupaten Bantul, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Sinjai, Bandung, Magelang, Karo, dan Gowa.

“Alhamdulillah, secara nasional Kabupaten Temanggung meraih juara III SDGs Awards. Penilaiannya ada tiga, yakni aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek lingkungan adalah bagaimana memadukan keberlanjutan bersama sektor pertanian, aspek sosial bagaimana bisa terpadu bersama dalam rangka keberlanjutan ke depan. Dan ke tiga aspek ekonomi adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh elemen, masyarakat Kabupaten Temanggung, semua OPD, yang telah mendukung pencapaian ini,” bebernya.

Dikemukakan bahwa pada SDGS Awards, Temanggung mempersembahkan inovasi unggulan berupa Peka Pangan, yaitu Pemuda Berkarya untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Nglarangan, Kecamatan Tretep. Inovasi ini mencerminkan keberhasilan pemuda Desa Nglarangan dalam mengubah pola pikir, sehingga mampu memberdayakan pemuda desa dengan dampak positif pada peningkatan ekonomi keluarga melalui kegiatan penggemukan domba.

“Dampak secara ekonomi adalah peningkatan perkapita yang pada awalnya hanya Rp245.000/bulan sekarang menjadi Rp4.100.000/bulan. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita berdampak pada pengurangan penduduk miskin di Kecamatan Tretep, kualitas pendidikan meningkat melalui literasi dan numerasi, ketahanan pangan keluarga meningkat, lingkungan terjaga kualitasnya, bahkan mengurangi lahan kritis,” katanya.

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pemberian SDGs Awards dilakukan sebagai pengakuan terhadap upaya kolektif yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tahun 2030, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Diketahui bahwa sekitar 62% dari total 224 indikator TPB/SDGs, atau 138 indikator, telah berhasil tercapai, sementara 14%, atau 31 indikator, menunjukkan tren perbaikan. Bahkan, pada tahun 2022, semua pilar pembangunan TPB/SDGs mengalami kemajuan yang cukup signifikan, terutama dalam aspek lingkungan, hukum, dan tata kelola.

“Pandemi Covid-19 telah dan krisis global telah menimbulkan disrubsi capaian sejumlah target TPB/SDGs, sehingga kebijakan inovatif harus menjadi prioritas. Melalui Konferensi Tahunan SDGs tahun ini kita dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian TPB:SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif, dan berkolaborasi,” tandasnya.

SDGs merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals, yang merupakan agenda 2030 berdasarkan prinsip hak asasi manusia, kesetaraan, universalitas, integrasi, dan inklusivitas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal atau “no one left behind”.

Harapannya, implementasi SDGs dapat meningkatkan kapabilitas pemerintah kabupaten dalam mencapai standar kabupaten berkelanjutan secara internasional. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, dan media. (*)

Pos terkait