Inovasi Anak Desa Mesin Pemipil Jagung Mini Ringankan Beban Petani Pengadegan

IMG 20241010 WA0005

PURBALINGGA, Mercusuar.co – Jagung telah menjadi salah satu komoditas unggulan bagi petani di Kecamatan Pengadegan. Setiap tahunnya di Kecamatan Pengadegan, produksi jagung di wilayah ini mencapai 5,6 ton per hektare, dengan luas lahan mencapai 300 hektare. Tingginya potensi jagung di daerah tersebut mendorong inovasi di bidang pertanian.

Suranto, seorang pemuda tani dari Desa Pengadegan, menciptakan alat pemipil jagung mini yang mampu meningkatkan efisiensi panen. Dengan biaya produksi sebesar Rp 2,8 juta, alat yang diciptakan Suranto ini mampu memipil hingga 50 kilogram jagung dalam satu jam.

“Alat ini sangat membantu mengurangi biaya produksi, terutama pada proses pemipilan yang biasanya dilakukan secara manual,” ujar Suranto, yang juga Ketua Kelompok Pemuda Tani Mekar Kates Pengadegan, saat acara Sambang Tani di Pendopo Sipanji, Desa Tumanggal.

Suranto mengungkapkan bahwa sebelum menciptakan alat ini, ia melakukan observasi dan mencari referensi melalui berbagai tayangan di YouTube.

“Setelah melalui tiga kali percobaan, mesin ini akhirnya siap digunakan dan terbukti membantu proses pemipilan jagung dengan lebih cepat,” tegasnya.

Sri Haryanti, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pengadegan, menyatakan bahwa jagung merupakan komoditas unggulan ketiga di wilayah tersebut, setelah singkong dan kencur.

“Ada hampir 11 ribu petani di 67 kelompok tani yang menanam jagung di lahan kering mereka,” ujarnya.

Ia juga memotivasi para petani untuk mengembangkan alat-alat pertanian yang ringan dan mudah digunakan, seperti alat pemipil jagung mini ini, guna mengantisipasi musim panen jagung yang melimpah.

Data dari BPP menunjukkan bahwa lahan pertanian di Pengadegan mencakup 23,2 hektare sawah dan 2.580 hektare lahan kering. Lahan kering tersebut terbagi dalam 1.227 hektare tegalan, 508 hektare perkebunan, dan 841,7 hektare hutan rakyat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, memberikan apresiasi kepada Suranto atas inovasi yang bermanfaat ini.

“Inovasi seperti ini yang kami harapkan. Selain mempermudah petani, alat ini juga dapat mengurangi ongkos panen dan meningkatkan pendapatan mereka,” tambahnya.

Inovasi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dalam proses pertanian, terutama dalam penanganan hasil panen jagung di Kecamatan Pengadegan.

Pos terkait