MERCUSUAR.CO, Wonosobo- Desa Sindupaten berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya. Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan Belanda. Sehingga desa Sindupaten ini lahir sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Hingga saat ini pemerintah desa Sindupaten belum menemukan dokumen dan bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya desa Sindupaten. Sejarah desa Sindupaten hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Sindupaten didirikan oleh seorang prajurit pengikut Pangeran Diponegoro pada abad ke 18 yang berasal dari Yogyakarta.
Konon, Mbah Kyai Walijati seorang prajurit pangeran Diponegoro yang mengungsi membuka lahan didaerah itu , yang sekarang bertepatan didusun Klilin, yang selanjutnya diteruskan oleh Anaknya bernama Ki Lurah Sembrol merupakan Lurah Pertama kalinya di perdukuhan itu dengan penyebaran agama islam dibantu oleh Mbah Kyai Sindupati.
Dengan kondisi itu sehingga dari perdukuan sebelahnya berangsur angsur telah menyatu menjadi Perdesaan karena Mbah Sembrol telah wafat maka diteruskan oleh Mbah Kyai Sindupati yang kemudian perdesaan tersebut dinamai Desa Sindupaten yang membawahi 5 perdukuhan yaitu ( Sidodadi,Ngadisuka, Klilin, Ngariboyo, Ponggoyudan ) hingga sampai saat ini.
Menurut riwayat dari cerita yang berkembang di penduduk, Setelah wafatnya Kyai Sindupati kepemimpinan Lurah digantikan seorang pemuka agama Islam yang menyebarkan Agama Islam didaerah tersebut yang namanya Haji Hasbullah yang masa periode kepemimpinanya diperkirakan sekitar tahun 1948 digantikan Subandi sampai masa akhir peridenya tahun 1977.
Sejarah ini ditulis berdasarkan cerita secara turun-temurun. Salah satu narasumber yang menjadi rujukan penulisan sejarah desa Sindupaten adalah Sekdes Sindupaten Sastro Sunaryo periode tahun 1990 yang menceritakan sejarah berdirinya desa Sindupaten.(*)
