MERCUSUAR.CO, Jakarta- Joko Pinurbo lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 11 Mei 1962; tinggal di Yogyakarta. Buku puisi terbarunya: Tahilalat (2012). Kumpulan tweet-nya yang telah terbit banyak dijadikan rujukan. Salah satu puisi berjudul mengenang asu Jokpin hari-hari ini banyak dikutip. Sebuah karya seni yang masih mutakhir dan layak untuk disimak.
Inilah naskah lengkap sajak karya Joko Pinurbo seperti penggalannya yang dikutip pada judul diatas.
Mengenang Asu
Puisi Joko Pinurbo
Pulang dari sekolah, saya main ke sungai.
Saya torehkan kata asu dan tanda seru
pada punggung batu besar dan hitam
dengan pisau pemberian ayah.
Itu sajak pertama saya. Saya menulisnya
untuk menggenapkan pesan terakhir ayah:
“Hidup ini memang asu, anakku.
Kau harus sekeras dan sedingin batu.”
Sekian tahun kemudian saya mengunjungi
batu hitam besar itu dan saya bertemu
dengan seekor anjing yang manis dan ramah.
Saya terperangah, kata asu yang gagah itu
sudah malih menjadi aku tanpa tanda seru.
Tanda serunya mungkin diambil ayah.
(2012)