MERCUSUAR.CO, Jakarta Selatan – Pedagang beras di Pasar Tebet Timur kembali mengeluhkan kenaikan harga beras setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan beberapa bulan lalu. Salah seorang pedagang, Hadi, mengungkapkan bahwa harga beras medium saat ini mencapai Rp12.500 per kg, padahal sebelumnya sempat turun hingga Rp12.000 per kg.
“Naiknya memang nggak banyak sih, sekitar Rp300-Rp500 per kg. Tapi cukup terasa. Kalau dulu saya bisa belanja beras medium dengan harga Rp550.000 per 50 kg, sekarang sudah Rp575.000 per 50 kg. Saya jual dengan margin keuntungan Rp1.000 per kg saja,” ungkap Hadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/5/2024).
Tidak hanya beras medium, harga beras premium juga mengalami kenaikan. Hadi menjelaskan bahwa harga beras premium jenis ramos sekarang dipatok di Rp15.000 per kg, naik dari harga sebelumnya yang mencapai Rp13.500 per kg. “Untuk beras premium, modal saya sekarang Rp14.000 per kg, dan saya jual Rp15.000 per kg. Tadinya harga belinya Rp625.000 per 50 kg, sekarang sudah Rp650.000 per 50 kg,” tambahnya.
Hadi menduga kenaikan harga beras ini dipicu oleh penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah. “Kenaikannya mungkin karena pemerintah sudah menetapkan HET yang lebih tinggi. Pedagang jadi ikut menaikkan harga jual. Saya sendiri cukup kaget karena harga yang sebelumnya turun tiba-tiba naik lagi,” katanya.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Achmad, pedagang beras lainnya di Pasar Tebet Timur. Menurutnya, penetapan HET oleh pemerintah tidak selalu membawa dampak positif dan bisa menjadi bumerang bagi pasar. “Harga beras memang sempat turun, tapi ada kabar bakal naik lagi. Saat ini saya jual beras medium Rp13.000-14.000 per kg dan beras premium Rp15.000-16.000 per kg. Sementara beras Pandan Wangi dijual Rp17.000 per kg,” ujar Achmad.
Achmad menambahkan bahwa pemerintah harus lebih berhati-hati dalam membuat regulasi terkait harga komoditas agar tidak merugikan pedagang dan konsumen. “Penetapan HET harus dipertimbangkan dengan baik karena bisa mempengaruhi harga di pasar secara signifikan,” tegasnya.
Kenaikan harga beras ini tentunya menjadi beban tambahan bagi konsumen dan pedagang. Para pedagang berharap pemerintah dapat mencari solusi agar harga beras kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat.