Gus Ipul: 50 Ribu PPG Siap Gantikan Guru Sekolah Rakyat yang Mundur

1412483 720

MERCUSUAR, JAKARTA– Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan masih ada 50 ribu guru dalam proses pendidikan profesi yang masih menunggu antrian penempatan di sekolah-sekolah, termasuk untuk sekolah rakyat. Gus Ipul, sapaan karibnya, mengatakan banyak guru tersebut bisa menggantikan guru yang mundiur dari sekolah rakyat.

“Salah satunya sebabnya (guru mundur) karena penempatan terlalu jauh dari tempat tinggal. Tapi ada solusinya. Ada banyak guru yang siap menggantikan, karena ada lebih dari 50 ribu guru yang mengikuti proses pendidikan profesi guru (PPG) yang belum ada penempatan,” ujar Gus Ipul kepada wartawan seusai menyambangi Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Solo, Jawa Tengah, Ahad, 20 Juli 2025.

Bacaan Lainnya

Dari kunjungannya ke SRMA 17 Solo itu, Saifullah beraudiensi dengan kepala sekolah, guru, hingga pendamping, dan pihak lainnya. Dari situ, dia mengatakan berbagai fasilitas yang masih kurang segera dilengkapi atau diperbaiki.
“Tadi banyak printilan yang mesti kami perbaiki terus. Kami ingin kekurangan-kekurangan ini bisa kami penuhi ke depan,” kata Gus Ipul.

Beberapa yang akan segera ditindaklanjuti, lanjut dia, antara lain status kepala sekolah, tunjangan kinerja kepala sekolah dan guru, kekurangan jumlah tenaga kependidikan, dan kekurangan sarana prasarana. Perbaikan itu akan dilakukan secara bertahap.

Selain itu, terungkap bahwa masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan tidur di asrama dan ada beberapa masalah lain pada siswa yang harus ditangani secara sabar oleh kepala sekolah, guru, bahkan oleh Kementerian Sosial.

“Tapi sejak kami mulai Senin lalu semua berjalan lancar sambil kami evaluasi setiap hari. Kami juga ucapkan terima kasih atas dukungan yang sangat baik dari pemerintah daerah,” katanya.

Sementara itu, nantinya akan ada keterlibatan dari TNI/Polri untuk penguatan kedisiplinan pada anak.

“Anak-anak ini kan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, ada yang bisa tidur cepat, ada yang nggak bisa tidur cepat, ada yang pagi bangunnya gampang, ada yang susah. Padahal sarapan harus bareng, semua dibikin supaya kebersamaan makin kuat, maka penguatan kedisiplinan di babak awal penting. Oleh karena itu, kami butuh teman-teman dari TNI/Polri,” katanya.

Disinggung soal siswa yang mengundurkan diri, menurutnya tidak ada pengunduran diri mengingat pihaknya tidak membuka pendaftaran.

 

Pos terkait