Gagal Dialok Dengan Ganjar, Gempa Dewa Buka Suara

5ddialog pwr fid

MERCUSUAR.CO, Purworejo – Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) buka suara terkait batalnya rencana dialog terbuka antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan warga kontra tambang Desa Wadas.

Dialog yang juga melibatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tersebut, sejatinya akan digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 31 Maret 2022 lalu.
Dalam perencanaannya, pada forum itu akan dipaparkan sejumlah aspek terkait rencana pembangunan Bendungan Bener. Dialog juga akan diikuti oleh sejumlah akademisi yang konsen terhadap persoalan Wadas.

“Teman-teman berangapan karna tuntutan tanggal 22 Maret kemarin ganjar ga mau tandatangani tuntutan warga. Nah makanya sebelum tangal 31 Maret dialog itu akan di adakan. Tetapi setelah konfirmasi sama Akademisi ternyata meraka masih ada kegiatan lain belum bisa tangal 29. Mangkanya harus di tunda Dulu,” kata Siswanto, saat dihubungi pada Selasa (5/4).

Siswanto menambahkan, Dialog tersebut sebenarnya diinisiasi oleh kawan-kawan jaringan yang mendukung perjuangan warga Wadas.

Dialog tersebut juga sebagai bentuk respon warga terhadap tuntutan warga yang tidak mendapatkan respon positif oleh Ganjar Pranowo dengan tidak mau menandatangani tuntutan warga.

“Jadi gini mas. Soal dialog itu kemarin yang mau fasilitasi kawan jaringan. Tetapi masih baru tahapan persiapan, temen udah nentuin tanggal. Karna alasan temen-temen itu akan merespon tangal 22 dan rencana aksi hari ini (31/3/2022),” katanya.

Siswanto menambahkan, beberapa tuntutan yang tidak direspon oleh Ganjar Pranowo diantaranya Mencabut Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/41/2018 tentang Izin Penetapan Lokasi Bendungan.

Mencabut Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/20 Tahun 2018 tentang Izin Lingkungan Rencana Pembangunan Bener.

“Menolak segala bentuk eksploitasi alam terkhusus di Desa Wadas dan Menolak segala bentuk Intimidasi terhadap warga yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup terkhusus warga masyarakat Desa Wadas,” katanya.

Sementara itu untuk jadwal dialog selanjutnya masih akan dirumuskan kembali oleh kawan-kawan Jaringan dan pihak terkait.

“Belum ada jadwal baru, masih tahap persiapan,” sebutnya.

Sementara, Ketua Gempa Dewa, Insin Sutrisno melalui sebuah surat klarifikasi menyampaikan bahwa pada tanggal 28 Maret 2022 di beberapa pemberitaan online tersiar kabar bahwa masyarakat Wadas yang yang tergabung dalam Gempa Dewa mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo untuk melakukan debat yang pada waktu itu rencananya akan dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada.

Kemudian pada tanggal 29 Maret 2022 melalui kanal media Ganjar menyampaikan bahwa gempa Dewa bersama timnya membatalkan rencana debat tersebut.

Dari rentetan kronologi di atas, lanjut Insin, mulai dari undangan debat terbuka sampai pembatalan debat antara warga Wadas dengan Ganjar pranowo, pihaknya ingin menyampaikan beberapa hal.

“Pertama Gempa Dewa belum pernah berkomunikasi secara formal dan belum pernah mengeluarkan surat undangan debat terbuka secara resmi Kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo. Adapun surat perihal debat terbuka tertanggal 25 Maret 2002 dari Gempa Dewa kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo, yang telah beredar itu belum final dan masih berupa rancangan, surat tersebut juga belum dibubuhi tanda tangan ketua gempa Dewa dan stempel resmi gempa Dewa kedua,” paparnya.

Dijelaskan, Gempa Dewa memang berencana melakukan debat terbuka dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Namun rencana teknis debat terbuka ini masih rancangan dan masih dalam tahap pendiskusian antara Gempa Dewa, tim ahli akademisi dan tim pendamping Gempa Dewa.

“Secara organisasi juga belum menentukan waktu tempat dan topik yang akan dibahas dalam forum debat terbuka tersebut. Maka, Ganjar pranowo, sebagai pejabat publik tentu berlebihan dalam respon surat yang entah darimana ia peroleh tanpa memastikan keabsahan surat tersebut,” terangnya.

Sekali lagi, Insin menegaskan, bahwa Gempa Dewa belum pernah mengeluarkan surat ajakan debat terbuka secara formal kepada Ganjar pranowo.

“Artinya gempa Dewa juga tidak pernah secara formal membatalkan rencana dapat terbuka sebagaimana yang disayangkan Ganjar pranowo dalam beberapa kanal media online beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

Pos terkait