Fatayat NU Purbalingga Bersikap Netral Pada Pemilu 2024, Ini Alasannya

IMG 20240203 WA0062
Plt Ketua Fatayat NU Kabupaten Purbalingga (paling kanan) saat foto bersama para pemenang lomba hadroh, Jum'at (2/2/2024).

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024, sikap politik Fatayat NU Kabupaten Purbalingga taat terhadap Sembilan Pedoman Berpolitik Warga NU. Hal itu dibuktikan dengan nonaktifnya Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Purbalingga, Mutmainah yang menjadi calon legislative (caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk DPR provinsi Jawa Tengah.

“Secara organisasi Fatayat NU Purbalingga netral. Fatayat NU Purbalingga taat pada pedoman berpolitik warga NU sendiri,” ungkap Plt Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Purbalingga Artanti Laili Zulaiha pada peringatan Harlah Fatayat NU ke 74, Jum’at (2/2/2024).

Bacaan Lainnya

Artanti menjelaskan, Fatayat NU bukan organisasi politik. Maka secara organisasi menolak untuk  terlibat langsung dalam praktek politik praktis, termasuk tidak terlibat dalam gerakan dukung mendukung paslong capres maupun cawapres. Namun ia juga menyadari bawa personal Fatayat NU adalah warga negara yang harus taat pada undang-undang, harus datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih yang sesuai dengan hati nurani masing-masing.

”Perbedaan itu sunatullah, Allah menciptakan semua makhluknya berbeda. Maka sebagai warga negara sahabat Fatayat harus andil menentukan nasib bangsa dengan cara memilih, walau mereka banyak yang berbeda pilihan,” jelasnya.
Artanti juga menegaskan dalam menghadapi dinamika politik, jika ada perbedaan pilihan dalam urusan polik praktis tidak perlu dijadikan sebagai alasan untuk tidak berkhidmat di Fatayat. Menurutnya anggota Fatayat juga memiliki lingkungan sosial dan kepengaruhan sosial yang berbeda-beda.

“jadi sah-sah saja mereka berbeda pandangan dalam hal politik praktis. Jadi tidak perlu harus digiring ke sana ke mari untuk diarahkan satu pilihan,” tandasnya.

Terkait usia Fatayat NU yang sudah menginjak tahun ke-74, Artanti menegaskan salah satu badan otonom (banom) NU tersebut tidak melakukan program-program strategis baru. Menurutnya, Fatayat NU Kabupaten Purbalingga masih menjalankan program kerja masa periode kepemimpinan Mutmainah yang saat ini non aktif karena sedang menjadi caleg.

“Periode sahabat Mutmainah kan belum selesai, masih setengah periode. Jadi Fatayat NU Purbalingga masih menjalankan program kerja yang belum selesai ini,” ujarnya.

Terkait kegiatan dalam memperingati harlah Fatayat NU ke-74 tersebut, Artanti mengatakan ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan, salah satunya Lomba Hadroh yang dilaksanakan di PPTQ Al Ikhlash Aqshol Madinah, Desa majapura, Kecamatan Bobotsari, Jum’at (2/2/2024). Lomba Hadroh diikuti 15 peserta dari 18 Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat NU, tiga PAC tidak mengirimkan peserta.

“Kita menggelar lomba hadroh antar PAC. Karena kebetulan bersamaan dengan Haflah Ikhtitam PPTQ Al Ikhlash Aqshol Madinah Tahun 2024, maka lomba kali selenggarakan di aula PPTQ Ikhlash Aqshol Madinah,” katanya

Adapun lomba hadroh tersebut dimenangkan oleh group hadroh  As-Syifa dari PAC Fatayat NU Padamara sebagai juara 1, juara 2 group hadroh Nailul Muna dari PAC Fatayat NU Kertanegara, dan juara group hadroh Az Zahra dari PAC Fatayat NU Karanganyar.(Angga)

Pos terkait