MERCUSUAR.CO, Pati – Bekas bungkus kopi, minyak goreng, koran maupun sampah apapun, jika sudah terkena sihir tangan Evi Sri Suprihati akan berbeda hasilnya.
Benda-benda itu tidak akan lagi sebagai sampah, melainkan punya daya jual kembali, bahkan sampai melenggang ke pasar manca negara.
Begitulah kegiatan perempuan yang sering dipanggil Evi itu. Perempuan asli Desa Panggung Royong, kecamatan Wedarijaksa telah memulai mengolah limbah rumah tangga sejak 2012 lalu. Sudah beragam produk yang ia hasilkan, mulai dari kotak pensil hingga tas bergaya untuk para ibu-ibu.
Ia mengaku motivasinya membuat sejumlah produk dari bahan-bahan sampah itu terdorong atas keprihatinannya terhadap sampah yang ada di sekitar lingkungannya.
Baginya banyak orang tidak sadar sampah-sampah yang mereka buang dapat diolah kembali dan menambah uang jajan dan meringankan uang belanja.
“Agar sampah tidak selamanya sampah, lumayan kan kalau untuk nambah uang jajan,” kata Evi ketika menjelaskan motivasi membuat kerajinan dari limbah rumah tangga pada, Jumat (1/3/24).
Dalam produksinya, Evi yang mengerjakan sendiri kerajinan yang dibuatnya ini, ternyata dapat mengumpulkan banyak sekali sampah. Ia memisalkan, dalam satu produk seperti kontak pensil sendiri ia dapat mendaur ulang sebanyak 151 pices plastik. Atau saat membuat tas dari bungkus minyak goreng ia bisa mengurangi 10 hingga 20 bungkus minyak.
Meski begitu Evi masih merasa kesulitan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk ikut andil. Bahkan dirinya sempat melakukan pelatihan bersama BLK untuk mengolah sampah tapi belum banyak orang disekitar rumahnya melirik kegiatan yang ia geluti itu.
“Harapannya bisa mengurangi pencemaran, dan ingin masyarakat melek lingkungan dan pilah-pilah sampah buat diolah kembali,” harapnya.
Produk yang dihasilkan oleh Evi telah melalang buana. Mulai dari penjualan di dalam kota, Semarang hingga yang terjauh sampai ke New Zealand. Meski ia menyadari promosi yang ia lakukan selama ini hanya lewat teman ke teman. “Kalau terjauh di New Zealand, dibawa teman ke sana,” pungkasnya.
Untuk saat ini sendiri dirinya menjual barang kerajinannya antara Rp. 15 ribu hingga Rp. 200 ribu, tergantung ukuran dan kerumitan pengerjaannya. Sedangkan di lain sisi dirinya juga mengerjakan pesanan batik tulis yang memanfaatkan pewarnaan alam hingga pembuatan tas dari kain eco print maupun batik.
“Biasanya bisa pesen lewat WA, atau akun Intragram @levi5758,” tutupnya.(Dinda)