MERCUSUAR.CO, Jakarta – Sektor pelayaran dan kepelabuhanan diharapkan harus segera beradaptasi dengan akselerasi transformasi digital di segala aspek.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam upaya menerapkan digitalisasi kepelabuhanan dan memperbaiki kondisi logistik di Indonesia, Pemerintah telah membangun National Logistic Ecosystem (NLE).
Menurutnya ekosistem logistik nasional ini menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen baik internasional maupun domestik yang berorientasi pada kerja sama antarinstansi Pemerintah dan swasta.
Di antaranya melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada.
“Eksportir dan importir hanya perlu melakukan transaksi melalui sebuah platform daring NLE,” kata Airlangga saat menjadi keynote speech yang disampaikan pada webinar Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021 yang bertema ‘Digitalisasi, Teknologi, dan Inovasi di Sektor Maritim’.
Dengan NLE, diharapkan dapat terjadi efisiensi pemrosesan logistik dan penurunan biaya logistik nasional yang ditargetkan turun dari 23,5 persen menjadi sekitar 17 persen pada tahun 2024 sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional.
Selain membangun NLE, upaya Pemerintah dalam mendorong transformasi digital adalah melalui pembangunan infrastuktur digital.
Mulai dari pembangunan jaringan fiber optic Palapa Ring dan penyediaan Base Transceiver Station (BTS), pengembangan akses internet dan ekosistem TIK, perluasan akses 4G dan 5G hingga pembangunan satelit multi fungsi Satria yang direncanakan akan mulai beroperasi tahun 2023.
Transformasi digital juga membutuhkan talenta digital yang kompeten sebagai pelaksananya.
Untuk itu Pemerintah juga telah menggelar berbagai program simultan untuk meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia, seperti Digital Talent Scholarship yang menyediakan 100 ribu beasiswa per tahun.
Kemudian, program Kartu Prakerja yang bisa dimanfaatkan untuk upskilling atau reskilling di bidang digital oleh para pencari kerja, serta Insentif Super Tax Deduction kepada industri yang turut melaksanakan kegiatan vokasi.
“Dengan demikian kita mendorong perkembangan tidak hanya pada infrastruktur kapal dan pelabuhan, tetapi secara pararel juga terbangunnya infrastruktur digital,” ucap Menko Airlangga.