MERCUSUAR.CO, Semarang – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif, mengajak masyarakat kota Semarang menjaga kesucian bulan Ramadhan 1445 H yang sebentar lagi akan tiba.
Hal itu disampaikannya, saat menjadi narasumber kegiatan Dialog Interaktif, bertema “Menjaga Kesucian Bulan Ramadhan” bersama Kepala Bagian Kesra Setda Kota Semarang, Ali Sofyan dan Ketua FKUB Kota Semarang, Mustam Aji, di Fave Hotel Kota Semarang, Kamis (29/2/2024) siang.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyampaikan, bulan Ramadhan harus dijaga kesuciannya dengan pertama melaksanakan amalan – amalan yang suci.
“Amalan yang diperintah oleh Allah subhanahu wa taala, Tuhan semesta alam,” ujar Afif, usai kegiatan.
Selain itu melaksanakan amalan – amalan yang bermanfaat tidak hanya untuk diri dan keluarga, juga yang bermanfaat masyarakat sekitarnya.
Dan selanjutnya sebagai umat Islam harus tetap melestarikan budaya – budaya yang baik di bulan suci Ramadhan ini. Menghindari amalan amalan yang bisa merusak puasa, amalan yang bisa mengurangi kesempurnaan ibadah di bulan Ramadhan.
Satu hal yang penting, antar umat beragama harus saling menjaga toleransi, terus memperkuat toleransi diantara sesama.
“Dengan cara memberi pemahaman tentang apa pentingnya toleransi dan karena dengan toleransi itu kan kita ini akan merasakan kenyamanan tenang, ketenangan, ketentraman tidak akan ada gejolak dan akan merasa damai,” tandasnya.
Lebih lanjut, Afif menyampaikan terkait dengan harga bahan pokok ya menjelang bulan suci Ramadhan ini naik, DPRD Kota Semarang mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang harus melakukan operasi pasar.
“Operasi pasar sangat penting supaya harga ini bisa stabil. Diharapkan jangan sampai masyarakat, para pedagang bahan pokok itu menaikkan harga semaunya sendiri tanpa memperhatikan masyarakat yang saat ini lagi susah,” katanya.
Upaya DPRD Kota Semarang sendiri dalam menyingkapi hal ini adalah dengan berkolaborasi dengan Pemkot Semarang.
“Penting bagi Pemkot untuk memfasilitasi, mengundang para pedagang pedagang besar, pedagang bahan pokok supaya diundang, duduk satu meja diajak komunikasi. Jangan sampai di daerah naik sementara di atas sudah turun dan jangan ada tengkulak tengkulak yang menimbun kemudian dikeluarkan di hari raya untuk mengambil keuntungan sebesar besarnya tanpa memperhatikan rakyat kecil,” pungkasnya.(day)