Dorong Perkembangan Literasi di Era Digital, MTs Negeri 3 Purbalingga Luncurkan Perpustakaan Digital

literasi
Kepala MTsN 3 Purbalingga, Solahuddin saat memimpin apel meluncurkan Perpustakaan Digital di halaman madrasah, (5/1).

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Untuk mendorong perkembangan literasi secara digital di lingkungan madrasah, MTsN 3 Purbalingga meluncurkan Perpustakaan Digital. Peluncuran dilaksanakan dengan cara apel di halaman madrasah, Jum’at (5/1/2024).p

Kepala MTsN 3 Purbalingga, Solahuddin menyampaikan, perpustakaan digital merupakan langkah progresif dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang. Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah penting dalam mendukung pembelajaran di madrasah.

Bacaan Lainnya

Dengan mengintegrasikan teknologi, MTsN 3 Purbalingga berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan, materi pembelajaran, dan informasi lainnya kepada seluruh stakeholder pendidikan.

“Kami percaya bahwa teknologi dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan perpustakaan digital, kami tidak hanya memudahkan akses informasi tetapi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif,” ujarnya.

Solahudin mengatakan, Perpustakaan digital MTsN 3 Purbalingga dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna dan menyediakan berbagai koleksi digital berupa buku teks pelajaran, buku, fiksi, non fiksi, ensiklopedia, dan lain-lain.

“Siswa dan guru dapat mengakses perpustakaan ini melalui platform online, sehingga memungkinkan pembelajaran dapat terus berlangsung tanpa terkendala oleh waktu dan tempat,” katanya.

Ia berharap, perpustakaan digital di MTs Negeri 3 Purbalingga dapat mendorong minat baca siswa dan meningkatkan keterampilan literasi digital mereka. Dengan langkah tersebut, MTs Negeri 3 Purbalingga membuktikan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menyediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Melalui perpustakaan digital ini, kami ingin membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Sementara menurut Rofifah, siswa kelas 7C berpendapat, belum tertarik mengakses literasi digital di sekolahnya. Ia mengaku masih menyukai membaca buku secara manual dibanding membaca buku digital.

“Masih asik membaca buku yang beneran, ketimbang baca di hanpone. Masalahnya kalau membaca buku itu bisa santai dan mudah difahami,” katanya.

Acara peluncuran perpustakaan digital diakhiri dengan demo interaktif tentang cara menggunakan perpustakaan digital oleh beberapa siswa. Para tamu undangan juga diberikan kesempatan untuk mencoba langsung akses ke koleksi digital yang telah disiapkan oleh sekolah.

Pos terkait