Disdikbud Jateng Perkuat Langkah Antisipasi Perundungan di Sekolah Asrama Melalui Keberadaan Pamong

ilustrasi Uswatun Hasanah, Kepala Disdikbud Jateng, menegaskan komitmennya dalam menangani isu perundungan di lingkungan sekolah.
ilustrasi Uswatun Hasanah, Kepala Disdikbud Jateng, menegaskan komitmennya dalam menangani isu perundungan di lingkungan sekolah.

MERCUSUAR.CO, Semarang, 23 Mei 2024 – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Disdikbud ) (Jateng) memberikan perhatian serius terhadap kasus perundungan di sekolah dengan menerapkan langkah-langkah preventif yang kuat. Menghadapi tantangan ini, pihak Dinas telah mengambil langkah proaktif dengan memperkuat pengawasan di sekolah yang menerapkan sistem asrama.

Uswatun Hasanah, Kepala Disdikbud Jateng, menegaskan komitmennya dalam menangani isu perundungan di lingkungan sekolah.

Bacaan Lainnya

Menurut Uswatun, kehadiran pamong di sekolah asrama memungkinkan pengawasan yang lebih intensif terhadap kegiatan siswa, serta memastikan jadwal kegiatan terpantau dengan baik.

Langkah ini diperkuat oleh program beasiswa pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jateng, yang memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi siswa dari keluarga ekonomi lemah melalui SMK berasrama dan semi-asrama.

Sebelumnya, keberadaan pamong di sekolah menjadi sorotan setelah terjadi kasus perundungan di salah satu madrasah negeri di Susukan, Kabupaten Semarang. Kasus tersebut memicu keprihatinan dan menyoroti perlunya tindakan preventif yang lebih kuat di lingkungan sekolah.

Selain itu, Dinas Pendidikan Jateng juga memberikan perhatian khusus terhadap pendampingan penyembuhan trauma bagi korban perundungan. Hal ini sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberikan perlindungan tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional bagi siswa.

Kasus perundungan tersebut juga menunjukkan bahwa sekolah mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran perilaku. Pelaku perundungan telah diberi sanksi dengan di rumahkannya atau diskors dalam waktu yang belum ditentukan.

Dengan langkah-langkah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng menegaskan tekadnya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan peduli terhadap kesejahteraan siswa.

Pos terkait