SURAKARTA, Mercusuar.co – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Keluarga Besar Derap Solo Raya (DSR) menggelar acara bertajuk “Parade Band KB-KP: Gebyar Kemerdekaan Menuju Kebersamaan”, Acara yang berlangsung Minggu (24/8/2025) di Gedung Joglo Putri, Solo, ini menampilkan band-band pelestari musik legendaris Koes Bersaudara dan Koes Plus, dengan tujuan mempererat silaturahmi sekaligus melestarikan karya musik sepanjang masa tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai Ajang Silaturahmi dan Pelestarian Musik Legendaris koesplus mania, semenatar itu ,Ketua DSR Reny, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kecintaan komunitas DSR terhadap musik Koes Bersaudara dan Koes Plus yang telah menjadi ikon budaya populer Indonesia.
“Kami ingin merayakan HUT RI ke-80 sekaligus menghadirkan ruang silaturahmi antar-penggemar Koes Plus dan masyarakat luas. Musik ini tidak lekang oleh waktu, sehingga penting untuk terus dilestarikan,” ungkapnya.
Di samping itu ada,Lima band pelestari turut tampil dalam parade ini, yaitu K Plus (Magelang), Dita Plus (Pacitan), Pas Plus (Sukoharjo), Nagari Band (Surakarta), serta AD Plus (Solo Raya). Sebagai bintang tamu, panitia menghadirkan Gerry Koeswoyo, putra dari salah satu legenda Koes Plus.
Sepanjang acara, para band pelestari membawakan lagu-lagu ikonik Koes Bersaudara dan Koes Plus. Penonton yang hadir tak hanya dari kalangan penggemar lama, tetapi juga generasi muda yang penasaran dengan musik legendaris era 60–70-an itu.
Ide awal inisiatif membentuk DSR berawal dari kepedulian terhadap musisi pelestari yang kerap tampil terpisah yang awalnya kami melihat banyak musisi pelestari Koes Plus tampil di tempat berbeda. Dari situ muncul gagasan untuk membentuk wadah bersama, agar bisa saling mendukung dan membangun kebersamaan.
‘’Derap Solo Raya telah menjadi komunitas yang mewadahi pelestari Koes Plus di tujuh kabupaten/kota wilayah eks-Karesidenan Surakarta: Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Wonogiri, dan Kota Solo,’’ harapnya.
Musik Lintas Generasi Reny, Ketua Umum DSR, berharap acara ini bukan hanya nostalgia, tetapi juga jembatan agar generasi muda mengenal musik Indonesia yang melegenda.
“Kami ingin anak-anak muda juga mencintai karya Koes Plus, karena musik mereka sarat pesan moral dan tetap relevan hingga sekarang,”kata dia.
Selain Parade Band kali ini, DSR juga rutin menggelar agenda tahunan, termasuk perayaan ulang tahun komunitas dan konser bersama. Dalam satu tahun, setidaknya ada tiga hingga empat event besar yang digelar untuk menghidupkan semangat pelestarian musik legendaris tersebut.
Melalui Parade Band KB-KP: Gebyar Kemerdekaan Menuju Kebersamaan, DSR membuktikan bahwa musik tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media persatuan. Lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus yang dinyanyikan bersama mencerminkan nilai silaturahmi, solidaritas, sekaligus nasionalisme yang tak lekang oleh zaman.
Harapan: Musik Lintas Generasi sehingga Reny, Ketua Umum DSR, berharap acara ini bukan hanya nostalgia, tetapi juga jembatan agar generasi muda mengenal musik Indonesia yang melegenda.
“Kami ingin anak-anak muda juga mencintai karya Koes Plus, karena musik mereka sarat pesan moral dan tetap relevan hingga sekarang,” katanya.
Selain Parade Band kali ini, DSR juga rutin menggelar agenda tahunan, termasuk perayaan ulang tahun komunitas dan konser bersama. Dalam satu tahun, setidaknya ada tiga hingga empat event besar yang digelar untuk menghidupkan semangat pelestarian musik legendaris tersebut.
Melalui Parade Band KB-KP: Gebyar Kemerdekaan Menuju Kebersamaan, DSR membuktikan bahwa musik tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media persatuan. Lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus yang dinyanyikan bersama mencerminkan nilai silaturahmi, solidaritas, sekaligus nasionalisme yang tak lekang oleh zaman.din