MERCUSUAR.CO, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat deforestasi ataupun penggundulan hutan di Indonesia selama tahun 2023 sudah hadapi penyusutan lumayan besar menggapai 114 ribu hektare dibanding lebih dahulu.
Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Daerah KLHK Hanif Faisol Nurofiq berkata dibanding tahun-tahun dahulu deforestasi di Indonesia mencapai 2 juta hektare serta turun 400 ribu hektare. Setelah itu pada 2020 silam turun jadi 115 ribu hektare serta saat ini telah 114 ribu hektare.
“Hari ini kita di angka 114 ribu hektare se-Indonesia. Jika di untuk luasan itu Bali saja terdata hanya 46 hektare itu deforestasinya. Artinya upaya pemerintah yang serius nyatanya juga bisa. Jika kita semua turun, ternyata bisa,” katanya usai kegiatan Sosialisasi Indonesias Folu Net Sink 2030 di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (8/8).
“Penurunannya lumayan tajam. Kemarin di angka terakhir kita di tahun 2020 di angka 115 ribu hektare setelah itu dikala ini 114 ribu hektare di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Dia mengatakan, kalau penyusutan deforestasi atas upaya banyak perihal. Semacam, penangkalan pemakaian hutan primer di dalam kawasan ataupun di luar kawasan hutan tidak boleh lagi digunakan buat izin baru,” Setelah itu, pengontrolan ketat dari perizinan-perizinan kehutanan itu pula diharapkan telah bertambah donasi itu,” jelasnya.
Tetapi, grupnya pula tidak memungkiri masih gempar penebangan hutan di Indonesia serta Pemerintah Indonesia telah melaksanakan upaya sistematis dalam perihal tersebut, salah satunya penguatan di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
“Jadi lewat penguatan KPH pula lagi kita susun dengan sungguh- sungguh walaupun dengan upaya- upaya penegakan hukum terus kita jalani. Jadi, keterbatasan apapun kita telah usahakan. Serta tingkatan maraknya (penebangan hutan) kita dapat amati gejala dari penjualan kayu internasional, itu jauh menyusut di tahun- tahun selanjutnya,” ucapnya.
