MERCUSUAR.CO, Solo — Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengungkapkan cerita Wali Kota Gibran Rakabuming Raka yang mendadak tidak dapat mengikuti Kirab Pusaka 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (7/7/024) malam.
“Last minute, saya dikasih tahu ajudan bahwa pukul 17.00 WIB tadi [Gibran] mengabarkan tidak jadi hadir, tapi enggak ada alasan,” tutur Teguh saat diwawancara Solopos.com, Minggu malam.
Menurut dia, semula Gibran diagendakan datang dan mengikuti Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran. “Semula direncanakan hadir, baik yang di Mangkunegaran maupun di Keraton Kasunanan,” urai dia.
Tapi secara mendadak Gibran tidak bisa mengikuti dua agenda yang sudah menjadi tradisi sakral di Solo tiap malam 1 Sura itu. Artinya, Teguh menjelaskan Gibran juga tidak datang di Keraton Kasunanan Solo.
“Iya [Gibran] tidak datang juga [di Kirab Keraton Solo]. Ini tadi jam 17.00 WIB saya dapat kabar. Karena sampai kemarin jadwalnya masih ada,” kata dia.
“Ini tadi [ajudan] memberi tahu lewat ajudan semua, ajudan saya. Ya saya dikabari perjalanan dari Semarang kan, tadi teman-teman [bakal cawali-cawawali dari PDIP] kan ikut fit and proper test,” terang dia.
Disinggung apakah Gibran ada agenda penting mendadak atau sedang tidak enak badan sehingga mendadak batal mengikuti kirab pusaka, Teguh mengaku tidak tahu. “Enggak tahu. Pokoknya izin, minta disampaikan kepada MN [KGPAA Mangkunagoro] X,” sambung dia.
Tapi karena keriuhan acara dan banyaknya tamu, Teguh belum bisa menyampaikan langsung kepada MN X. “Tapi sudah saya sampaikan kepada Mas Paundra dan Kanjeng Gusti Putri,” aku dia.
Kirab pusaka malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah pejabat maupun politikus. Pangeran Sepuh, GPH Paundrakarna menjadi cucuk lampah atau pemimpin kirab.
Kirab dimulai dari Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran bergerak ke arah selatan menuju Ngarsopuro (Jl Diponegoro). Sampai di Jl Slamet Riyadi, iringan kirab bergerak ke arah barat lalu masuk ke Jl Kartini.
Kemudian rombongan berjalan ke arah utara menuju Jl RM Said dan berbelok ke arah timur menuju Jl Teuku Umar. Dari Jl Teuku Umar, iringan kiran bergerak ke arah selatan menuju Jl Slamet Riyadi.
Sampai di Jl Slamet Riyadi, bergerak ke arah barat menuju Jl Diponegoro hingga kembali ke area Pendhapa Ageng, Pura Mangkunegaran.