Cerita Mistis Gunung Lawu Bikin Merinding!

Ilustrasi kengerian Gunung Lawu
Ilustrasi kengerian Gunung Lawu

MERCUSUAR.CO, WonosoboGunung Lawu, yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona, tetapi juga dengan cerita-cerita mistis yang telah menghiasi warisan budaya lokal. Para pendaki dan masyarakat sekitar terus menyampaikan kisah-kisah menarik tentang pengalaman gaib dan keajaiban alam yang terjadi di Gunung Lawu.

Salah satu cerita mistis yang terkenal adalah tentang keberadaan “Pasar Setan” di jalur pendakian Cheto. Suara ramai seperti di pasar sering terdengar di sekitar area ini, yang dipercayai sebagai tanda kehadiran makhluk gaib. Pendaki diingatkan untuk berhati-hati dan tidak membeli barang dari makhluk gaib tersebut.

Selain itu, terdapat juga aturan tak tertulis yang beredar di kalangan pendaki bahwa jumlah pendaki dalam satu rombongan sebaiknya tidak berjumlah ganjil. Dipercayai bahwa jumlah ganjil akan “digenapkan” oleh makhluk lain di Gunung Lawu.

Mitos tentang Sendang Drajat, sumber mata air di puncak Gunung Lawu, juga menjadi perbincangan. Masyarakat setempat meyakini bahwa air dari sumber ini memiliki keajaiban untuk menjaga kecantikan dan keabadian. Namun, keberhasilan dari minum air tersebut dikatakan bergantung pada niat baik.

Gunung Lawu juga dipercayai memiliki “nyawa” sendiri. Penduduk setempat meyakini bahwa gunung ini mampu mendengar setiap perkataan manusia. Oleh karena itu, para pendaki selalu diingatkan untuk berbicara dengan sopan dan menjaga lingkungan alam.

Tak ketinggalan, legenda tentang Burung Kyai Jalak, yang diyakini sebagai manifestasi spiritual di Gunung Lawu, juga menjadi cerita menarik. Dipercayai bahwa burung ini muncul sebagai pertanda baik bagi pendaki yang sopan dan ber niat baik.

Cerita-cerita mistis Gunung Lawu telah menjadi perbincangan yang menarik di kalangan pendaki dan masyarakat sekitarnya. Meskipun kebenarannya masih menjadi misteri, penting bagi semua pihak untuk tetap menghormati alam dan menjaga etika saat berada di Gunung Lawu.

 

 

 

Pos terkait