MERCUSUAR.CO, Sukoharjo – Proses perbaikan underpass Makamhaji Kartasura akan dimulai hari ini 21 Februari hingga 7 Maret 2022 mendatang. Seperti diberitakan jalan undepass mengalami kerusakan sejak beberapa waktu lalu dan diperlukan perbaikan.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama dengan Dishub Sukoharjo dan DPUPR serta perwakilan dari PT KAI melakukan peninjauan perbaikan underpass Makamhaji. Dalam peninjauan ini Bupati menyampaikan bahwa kendaraan dengan tonase berat menjadi penyebab rusaknya jalan di underpasss Makamhaji karena grill yang dipasang tidak kuat menahan beban dari kendaraaan yang bertonase berat.
“ Grill yang kita pasang berkali – kali ternyata tidak kuat karena kendaraan tonase berat yang lewat sini juga berlebihan. Nantinya kita akan ganti grill dengan cor setebal 20 cm,” kata Etik Suryani, Senin (21/2/2022)
Untuk lebih awet nantinya pengecoran akan dilakukan dengan dilapisi plat selain itu juga akan diberi akses untuk perawatan berupa bak pada sisi kanan kiri dan tengah titik pengecoran.
Menyinggung tentang kendaraan tonase berat yang lewat di underpass Makamhaji, Etik Suryani mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pehubungan Klaten dan Solo agar dapat mengalihkan kemdaraan bertonase berat untuk tidak melewati underpass Makamhaji.
Selain kendaraan berat,kerusakan jalan underpass Makamhaji juga disebabkan adqanya genangan air apalahi kalau musim penghujan yang mengakibatkan aspal rawan mengelupas. Terkait hal ini Bupati Sukoharjo menyebutkan akan disediakan 6 pompa air untuk menyedotnya. Bupati juga menyampaikan dengan di cor mudah – mudahan tidak ada lagi genangan air karena pompa akan aktif menyedot air.
“ Namanya kekuatan air apalagi pas musim hujan, disini sering ada genangan air. Ini sudah saya tanyakan seandainya sudah di cor bagaimana kalau menggenang dan mereka menjawab Insyaallah gak ada lagi bu karena ada 6 pompa yang akan aktif menyedot sehingga tidak akan terjadi genangan,” jelas Etik Suryani.
Proyek underpass Makamhaji sendiri dikerjakan oleh Kementrian Perhubungtan dan Kementrian PUPR pada tahun 2012 namun hingga kini proyek belum diterima oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
“ Jadi nanti setelah selesai perbaikan mungkin kami lihat dulu maintenance-nya jadi tidak langsung kami terima. Kita akan lihat dulu seberapa kuat bangunan ini kalau memang baik akan kami pertimbangkan untuk serah terima dari pusat. Kami tidak ingin mengambil resiko jika kualitas bangunannya buruk karena biaya perawatan underpass mahal,” tambah Etik. (fen)