MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Alas Roban, sebuah jalanan gelap yang dikenal dengan nuansa mistisnya, menjadi saksi bisu dari berbagai cerita horor yang menyeramkan. Salah satu kisah paling terkenal dan menakutkan adalah kisah bus hantu yang menghantui pengendara di jalan ini, tepatnya pada tahun 1996.
Suatu malam, seorang pria muda, sebut saja namanya Dimas, sedang melakukan perjalanan dari Tegal menuju Surabaya dengan sepeda motornya. Saat itu, sekitar pukul 12 malam, Dimas harus melewati Alas Roban, jalan yang terkenal gelap dan mencekam. Tidak ada penerangan sama sekali, hanya ada kegelapan pekat yang menyelimuti sepanjang perjalanan.
Udara malam itu sangat dingin, menusuk hingga ke tulang, membuat bulu kuduk Dimas merinding. Suasana semakin mencekam dengan hujan rintik-rintik yang menambah kesan horor pada malam itu. Jalanan sepi, hanya suara mesin motornya yang terdengar, dan suara hujan yang turun perlahan.
Dimas berusaha fokus pada jalanan di depannya, tetapi tiba-tiba dia merasakan ada yang aneh. Dari cermin spion motornya, dia melihat sebuah bus yang melaju dengan cepat dari kejauhan. Bus itu semakin mendekat, namun yang membuat Dimas merasa tidak nyaman adalah bus tersebut tidak menyalipnya. Bus itu terus mengikuti di belakang motornya dengan kecepatan yang sama.
Rasa takut mulai merayapi Dimas. Hatinya berdebar kencang, dan tangannya mulai berkeringat dingin. Dia teringat cerita mistis yang sering didengar tentang Alas Roban, bahwa siapa pun yang melewati jalan ini tidak boleh menengok ke belakang. Jika melakukannya, nasib buruk akan menimpanya. Tapi rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya.
Dimas memberanikan diri untuk menengok ke belakang. Dan apa yang dilihatnya membuat darahnya membeku. Bus yang mengikuti di belakangnya adalah bus tua, bus dari era 70an. Bus itu tampak usang dengan cat yang mengelupas dan lampu yang redup, hampir tidak menyala. Bayangan bus itu tampak menyeramkan, seolah-olah muncul dari dunia lain.
Jantung Dimas berdetak semakin kencang. Dengan panik, dia mempercepat laju motornya, berharap bisa menjauh dari bus tersebut. Namun bus itu tidak mau kalah, semakin Dimas mempercepat motornya, bus itu semakin cepat mengejarnya. Rasanya seperti kejar-kejaran yang tidak ada habisnya.
Saat ketakutan mencapai puncaknya, Dimas merasakan sesuatu yang aneh. Bus itu tiba-tiba melaju dengan kecepatan luar biasa dan menabrak motornya. Dimas terjatuh, merasakan dinginnya aspal dan kegelapan yang mengelilinginya. Namun, alih-alih merasakan benturan keras, dia merasakan sesuatu yang lain. Bus itu menembus tubuhnya, seperti bayangan, dan kemudian menghilang tanpa jejak.
Dimas tergeletak di jalanan, gemetar dan bingung. Dia tidak mengalami luka fisik, tetapi trauma yang dirasakannya begitu mendalam. Dia hanya bisa terbaring di sana, dengan hati yang masih berdebar, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi.
Sejak malam itu, Dimas tidak pernah lagi berani melewati Alas Roban sendirian. Kisahnya tentang bus hantu tersebut menyebar luas, menjadi salah satu cerita horor paling terkenal di daerah itu. Hingga kini, cerita tentang bus hantu di Alas Roban tetap hidup di tengah masyarakat, menambah misteri dan kengerian jalanan yang sudah menyeramkan itu.