Benarkah Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Kemandulan? Ini Faktanya

tidak sebabkan kemandulan
Foto: Ilustrasi Kemandulan.

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 bisa mengakibatkan kemandulan pada laki-laki.

Informasi ini dipatahkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Miami, yang menyimpulkan vaksin Covid-19 tidak terbukti menyebabkan disfungsi ereksi.

Seperti dilansir dari Kata Data, sebaliknya potensi kemandulan bisa terjadi jika terinfeksi virus corona.

Penelitian sperma pun dilakukan terhadap 45 laki-laki berusia di atas 18 tahun. Uji sampel dilakukan sebanyak dua kali, yakni sebelum dilakukan vaksinasi Pfizer/Biontech atau Moderna, dan uji sampel setelah 70 hari vaksinasi.

Dari uji sampel tersebut, diketahui tidak ada penurunan volume, konsentrasi, maupun jumlah sperma yang bergerak.

Hasil riset di Universita Miami, vaksin Covid-19 tidak terbukti menyebabkan disfungsi ereksi. Sebaliknya potensi kemandulan bisa terjadi jika terinfeksi virus corona.

Sperma bisa saja menurun produksinya karena efek demam setelah vaksinasi, namun itu hanya bersifat sementara (sekitar 3 bulan).

Namun, ternyata dari penelitian tersebut, diketahui penderita infeksi Covid-19 justru lebih berpotensi mengakibatkan disfungsi ereksi dan kemandulan.

Penelitian di universitas sama terhadap enam orang yang meninggal akibat virus tersebut menunjukkan satu orang memiliki virus di jaringan testisnya dan tiga orang mengalami penurunan jumlah sperma.

Virus corona pun masih terdeteksi di penis dua laki-laki yang sembuh dari infeksi itu setelah 7-9 bulan didiagnosis. Infeksi virus menyebabkan suplai darah ke penis menurun sehingga mereka mengalami disfungsi ereksi parah

Jika melihat wabah sebelumnya, virus memang bisa menyerang sistem reproduksi laki-laki. Misalnya, SARS yang mengakibatkan sel rusak dengan sedikit atau tanpa sperma serta virus Zika yang menyebabkan peradangan dan produksi sperma terganggu.

Pos terkait