Mercusuar.co, Wonosobo – Setiap tahun, perayaan Idul Adha tidak hanya menjadi momen keagamaan bagi umat Muslim, tetapi juga menciptakan perbincangan menarik seputar “torpedo” kambing. Istilah ini merujuk pada testis hewan kurban, yang meskipun jumlahnya terbatas, menjadi incaran beberapa pria yang meyakini adanya manfaat khusus terhadap libido dan vitalitas seksual.
Banyak yang meyakini bahwa mengonsumsi atau menggunakan torpedo kambing dapat meningkatkan libido dan vitalitas. Namun, menurut para pakar kesehatan, anggapan ini hanyalah mitos tanpa dasar ilmiah yang kuat. Dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa torpedo seperti bagian jeroan lainnya, mengandung kolesterol dan senyawa purin yang tidak memiliki hubungan langsung dengan libido.
“Sama seperti jeroan lainnya, torpedo sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan, terutama bagi orang-orang dengan riwayat kolesterol dan asam urat tinggi,” kata dr. Aru.
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung, minat terhadap torpedo kambing tetap ada dan menjadi bagian dari tradisi dalam momen kurban. Beberapa pria bahkan secara khusus berburu torpedo saat momen pemotongan hewan kurban tiba.
Dikutip dari sumber CNBC. Fadil Zuhri (25), seorang warga Jakarta Selatan, menjadi salah satu yang terlibat dalam fenomena ini. Ia menceritakan bagaimana proses berburu torpedo kambing di kawasan Cipulir, di mana persediaan torpedo memang terbatas. “Kami datang pagi-pagi setelah sholat, sekitar jam 7 atau 8, dan bersiap-siap saat pemotongan,” ungkapnya.
Meskipun kepercayaan akan efeknya terhadap libido belum terbukti, alasan para pria mencari torpedo bervariasi. Tidak semua mencarinya dengan harapan untuk meningkatkan daya tarik seksual. Beberapa seperti Fadil, mencarinya karena rasa dan teksturnya yang unik, atau sekadar karena kepercayaan pribadi akan manfaat lainnya.
Bagi Fadil, yang masih lajang, pengalaman mengonsumsi torpedo tidak hanya terbatas pada momen Idul Adha. Ia sering mengonsumsinya sepanjang tahun karena memelihara kambing dan sapi. Meskipun tidak yakin akan efeknya pada libido, ia merasa bahwa torpedo memberikan energi dan kesegaran pada tubuhnya.
“Mungkin efeknya ke orang lain bisa berbeda, tapi bagi saya pribadi, tubuh terasa lebih segar dan bertenaga,” tambahnya.
Dengan demikian, fenomena ‘torpedo’ kambing tidak hanya mencerminkan kepercayaan populer yang mendalam, tetapi juga menyoroti kompleksitas budaya dan keyakinan seputar konsumsi daging dalam masyarakat. Meskipun mitos seputar torpedo perlu dibongkar secara ilmiah, tradisi ini tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang berwarna dalam perayaan Idul Adha.