Asal Mula dan Makna Nama Desa Montok, Temon Otok Nongko’ Ghumo’

Asal Mula dan Makna Nama Desa Montok, Temon Otok Nongko' Ghumo'
Asal Mula dan Makna Nama Desa Montok, Temon Otok Nongko' Ghumo'

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dalam setiap kisah sejarah terdapat hikmah dan makna yang dalam, menjadi pilar bagi generasi-generasi mendatang untuk memetik pelajaran dan menjadikan landasan bagi masa depan yang lebih gemilang. Demikianlah arti sejarah yang dihayati dengan penuh penghargaan terhadap perjuangan dan warisan nenek moyang, yang mengukir jejak tak terlupakan dalam sejarah sebuah daerah.

Hal ini tidak luput dari kisah Desa Montok, yang keberadaannya dihiasi oleh legenda-legenda dari dusun-dusun yang membentuknya. Salah satu legenda yang menjadi cikal bakal nama desa ini berasal dari cerita-cerita yang berakar dari tradisi lisan masyarakat, serta kisah Ki Ageng Joko Tarub yang makamnya yang keramat terletak di dusun Pacanan.

Legenda penamaan desa juga mencakup cerita masa kejayaan kerajaan Sumenep di bawah pemerintahan Raja Arya Wiraraja. Pada masa itu, paceklik melanda wilayah Madura akibat kemarau yang panjang, menyebabkan gersang dan kekurangan air. Legenda mengisahkan tentang seorang penyabit rumput bernama Imam Syafi’i yang melihat fenomena alam yang aneh di sebuah bukit tinggi di selatan Madura. Di atas bukit tersebut, ilalang bergoyang tanpa disebabkan oleh angin, dan inilah yang kemudian menginspirasi nama “Montok”, berasal dari kata “mentimun” dan “otok” (kacang panjang) yang tumbuh subur di atas bukit tersebut.

Proses penamaan desa juga diwarnai oleh beberapa cerita unik dari masing-masing dusun yang ada di Desa Montok. Dari Morgajam yang mempercayai bahwa air sumur tua di dusun ini memiliki kekuatan penyembuhan, hingga Petang yang terkenal sebagai tempat pembuatan keris oleh seorang empunya keris terkemuka.

Desa Montok sendiri terdiri dari delapan dusun, masing-masing dengan cerita dan sejarahnya sendiri. Dari Billa’an yang menjadi penengah dalam pertengkaran antar masyarakat, hingga Talang yang terkenal sebagai tempat orang memesan barang ke Jawa.

Sejak berdirinya, Desa Montok dipimpin oleh seorang Kepala Desa atau Klebun. Delapan dusun yang membentuk desa ini adalah Billa’an, Platok, Morgajam, Petang, Bates, Pacanan, Talang, dan Tabugah.

Kisah legendaris Desa Montok menjadi bukti bahwa nilai-nilai sejarah tidak hanya menjadi cerita masa lalu, namun juga menjadi pendorong semangat dan identitas bagi masyarakatnya. Sebuah penjagaan akan warisan leluhur yang tak ternilai harganya bagi generasi masa kini dan mendatang.

Pos terkait