Aplikasi Sinergi Bara di Launching, Pj Bupati Masrofi : Pengawasan Lebih Efektif dan Efisien

Aplikasi Sinergi Bara di Launching
Aplikasi Sinergi Bara di Launching

MERCUSUAR, Banjarnegara, 18 Juli 2024 – Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi, melaunching aplikasi Sinergi Bara (Sistem Informasi Manajemen dan Pengendalian Inten Pemerintah Kabupaten Banjarnegara) di Ballroom Fox Harris Hotel & Convention , Banjarnegara Selasa (16/7/2024).

Aplikasi yang diinisiasi Inspektorat Banjarnegara ini diharapkan akan mempermudah jajaran pengawas pemerintah dalam mengimplementasikaan manajemen resiko pemerintah setempat (inspektorat).

Bacaan Lainnya

Inspektur Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, aplikasi ini disampingnya untuk mendukung kegiatan Strategi Pengawasan Berbasis Resiko (Strawberry) juga untuk efisiensi.

Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian strategi dalam melakukan pengawasan secara efektif dan efisien.

Hal ini karena terbatasnya sumber anggaran dan SDM, sementara cakupan pengawasan sangat luas dari OPD dinas kabupaten, kecamatan, sekolah SD – SMP hingga ke desa.

“Ini adalah salah satu solusi bagi inspektorat untuk melakukan pengawasan secara efektif dan efisien melalui Strawberi,” kata Agung

Agung menambahkan, bahwa disaat timnya akan melakukan pengawasan, terlebih dahulu akan di identifikasi resiko – resiko yang akan terjadi nanti.

“Disini, kita akan menggunakan rangking, jadi akan diketahui OPD yang memiliki resiko tinggi, sedang dan rendah. Dan inspektorat akan lebih fokus kepada OPD yang memiliki resiko tinggi. sehingga jelas akan lebih efektif dan efisien,” tambahnya

Lebih jauh Agung mengatakan, dahulu Inspektorat melakukan pengawasan terhadap OPD secara bergantian, dan pada tahun berikutnya melakukan pengawasan terhadap OPD lainnya, padahal sebetulnya OPD tersebut memiliki resiko kecil,.
“Jadi untuk apa kita memerika yang memiliki resiko kecil, kan lebih baik kita mengawasi OPD yang memiliki resiko besar jadi akan lebih efisien,” lanjutnya

Ia juga mengatakan jika resiko yang dihadapi adalah kegagalan pada sebuah kegiatan dan yang kedua adalah kecurangan, karena korupsi diawali dengan kecurangan. Jadi resiko dengan pekerjaan (pencapaian tujuan) dan resiko kecurangan (korupsi)

Untuk memantau, saat ini pihaknya telah memiliki aplikasi digital untuk membantu inspektorat dalam pengawasan, sehingga tidak perlu lagi meminta melalui kertas laporan, selain itu aplikasi digital juga ada kelebihannya yaitu memiliki jejak digital.

“Dengan aplikasi kita bisa melihat saat tim melakukan pemeriksaan, kan ada batas waktunya kita bisa cek, dan kita monitor terus, kita punya akses untuk melihat proses, ketika tim inspektorat melakukan pemeriksaan, saya juga bisa memantau langsung melalui aplikasi Sinergi Bara tersebut,” jelas Agung.

Sementara usai melaunching Aplikasi Sinergi Bara, Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi memberikan apresiasi kepada Inspektorat Banjarnegara.
Masrofi mengatakan jika karena aplikasi Sinergi Bara akan mempermudah dalam sektor pengawasan oleh lembaga inspektorat karena dalam kegiatannya selalu berbasis resiko.

“Sebenarnya yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita dapat mengambil resiko yang terkecil, syukur tidak ada resiko. Oleh karenanya saya minta SKPD yang mengampu kegiatan program perlu dididik untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi resiko atau menganalisa resiko,”katanya.

Ia juga berharap, setelah workshop selesai, manajemen risiko yang memadai dapat terwujud, dan Inspektorat dapat benar-benar melaksanakan Strategi Pengawasan Berbasis Risiko, sehingga tugas-tugas pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Masrofi juga sudah memerintahkan Inspektur beserta jajarannya untuk mengawal dan memberikan pendampingan pengelolaan risiko pada seluruh OPD.

“Saya tegaskan, Inspektorat mendampingi bukan membuatkan dokumen pengelolaan risiko, pengelolaan risiko menjadi kewajiban masing-masing OPD selaku pemilik risiko,” lanjutnya.

Sementara Sekretaris Daerah Banjarnegara Indarto mengatakan, untuk mengimplementasikan pengawasan berbasis resiko memerlukan perencanaan yang matang sehingga tidak mengalami kendala di kemudian hari.

Sekda Indarto juga meminta inspekorat untuk mengawal Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko), tidak hanya menjadi tugas inspektur saja, tetapi dinas OPD lainnya di Kabupaten Banjarnegara ikut mengawal dan mengawasi.

“Kepala OPD dan Camat diberikan mandat oleh Bupati agar dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya berorientasi pada pencapaian tujuan Daerah, dan untuk menjamin bahwa visi dan misi daerah tercapai maka risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan harus dikelola dengan baik,” katanya.(ahr)

Pos terkait